5 Bukti Keterlibatan Kelompok Lobi Israel AIPAC dalam Mempengaruhi Pemilu Presiden AS

Selasa, 05 November 2024 - 18:55 WIB
"Orang Israel tampaknya lebih menyukai opini publik, dan Israel tampaknya lebih menyukai Donald Trump sebagai presiden," tambahnya.

4. Pengaruh AIPAC di Kongres

Mendalami lebih jauh strategi AIPAC, sejarawan Hixson mengatakan kelompok itu menuntut kesetiaan yang tidak perlu dipertanyakan kepada Israel, "apakah itu melakukan genosida di Gaza atau menduduki Tepi Barat."

"Hal terpenting untuk dipahami tentang AIPAC adalah bahwa pada dasarnya ia mengendalikan Kongres AS. Setiap anggota Kongres tahu bahwa lobi Israel ada di sana dan AIPAC hanyalah ujung tombak lobi Israel,” tegasnya.

“Semua anggota DPR atau Senat tahu bahwa jika mereka mengkritik Israel, mereka akan menjadi sasaran kampanye bernilai jutaan dolar untuk mereka.”

Ia mengutip kasus terkini Anggota Kongres Demokrat Jamal Bowman dan Corey Bush, dengan mengatakan AIPAC menghabiskan sekitar USD23 juta untuk mendukung lawan mereka di pemilihan pendahuluan.

“Mereka (AIPAC) akan menargetkan semua kandidat yang kritis terhadap kebijakan Israel atau dengan cara apa pun pro-Palestina. Selain itu, Anda diizinkan untuk mengatakan bahwa Anda mendukung solusi dua negara,” katanya.

AIPAC memiliki persentase “kemenangan” sekitar 90%, menurut Hixson, tetapi masih ada beberapa pertempuran yang kalah.

“Mereka tidak dapat menyingkirkan Ilhan Omar. Mereka tidak dapat menyingkirkan … Bernie Sanders di Senat. Ada beberapa politisi yang dapat bertahan dari serangan AIPAC, tetapi kebanyakan dari mereka menyerah dan mendukung posisi pro-Israel,” katanya.

Khouri menguraikan bagaimana AIPAC ingin “melarang segala jenis advokasi pro-Palestina di AS, dan mencoba mengalahkan kandidat parlemen yang mendukung gencatan senjata atau solusi dua negara.”

“Mereka mencoba menjadikannya tindak pidana untuk mengkritik Israel di AS, dengan menggunakan sistem hukum. Mereka berhasil dalam beberapa hal, tetapi mereka juga mendapat penolakan dan kalah dalam beberapa kasus di pengadilan,” katanya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More