5 Bukti Keterlibatan Kelompok Lobi Israel AIPAC dalam Mempengaruhi Pemilu Presiden AS

Selasa, 05 November 2024 - 18:55 WIB
AIPAC dikenal sebagai kelompok pelobi Israel yang mempengaruhi pemilu presiden AS. Foto/X/@mistergeezy
WASHINGTON - Ketika Komite Urusan Publik Amerika- Israel (AIPAC) pertama kali dibentuk pada tahun 1950-an, tujuannya adalah untuk melawan reaksi keras internasional setelah pembantaian warga Palestina oleh Israel di desa Qibya, dan memastikan tidak ada gangguan dalam pendanaan AS untuk Israel.

Puluhan tahun kemudian, saat Israel melakukan genosida di daerah kantong Palestina yang terkepung di Gaza, AIPAC tetap memiliki pengaruh yang kuat di semua lini politik AS, memimpin kampanye untuk membungkam suara-suara pro-Palestina dan mempromosikan kepentingan Israel.

5 Bukti Keterlibatan Kelompok Lobi Israel AIPAC dalam Mempengaruhi Pemilu Presiden AS

1. Selalu Mendukung Semua Kandidat Presiden AS

Melansir Anadolu, metode AIPAC bersifat langsung dan "mendukung setiap kandidat Kongres ... yang pro-Israel, dan menargetkan serta menghukum ... setiap kandidat yang kritis terhadap Israel," kata Walter Hixson, seorang pensiunan profesor sejarah dan penulis terkemuka.

Modus operandi itu telah terlihat jelas menjelang pemilihan umum hari Selasa di AS, dengan laporan terbaru oleh The Intercept yang mengungkapkan bahwa AIPAC telah menghabiskan uang untuk lebih dari 80% dari semua pemilihan umum.



"Tidak ada yang seperti AIPAC dalam politik Amerika untuk negara lain mana pun," kata Hixson kepada Anadolu.

"Itu bukan hanya lobi paling kuat yang mewakili negara asing, itu adalah salah satu lobi paling kuat, titik."

Meskipun ada ratusan organisasi yang membentuk lobi pro-Israel di AS, katanya, AIPAC berbeda karena berfokus langsung pada Kongres dan telah "sangat sukses."

2. Mengandalkan Donasi dari Miliarder

Dalam hal penggalangan dana, AIPAC terutama bergantung pada segelintir donor miliarder superkaya, yang di bawah sistem politik Amerika, mampu memengaruhi pemilihan secara dramatis, Hixson menjelaskan.

Kelompok lobi tersebut sebagian besar terdiri dari orang-orang Yahudi konservatif, banyak di antaranya adalah orang-orang Yahudi Ortodoks, katanya. "Mereka memiliki hubungan finansial yang baik dengan para elit kaya, tetapi mereka bukan tokoh politik. Anggota AIPAC bukanlah orang-orang yang pernah menduduki jabatan politik, mereka adalah pelobi dan pengumpul dana profesional," katanya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More