Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
Selasa, 05 November 2024 - 19:40 WIB
Amit Segal, seorang komentator sayap kanan senior yang dianggap dekat dengan Netanyahu, mengatakan di televisi Israel Channel 12 bahwa jika Trump terpilih, Israel mungkin "mengubah batas-batas Jalur Gaza sebagai hukuman atas apa yang terjadi pada 7 Oktober."
Jajak pendapat berita Channel 12 mencatat bahwa Presiden AS Joe Biden sempat disukai oleh publik Israel tahun lalu, ketika ia memberikan dukungan sepenuhnya kepada Israel setelah pembantaian Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu pertempuran yang sedang berlangsung dengan kelompok teroris yang didukung Iran di Gaza dan Lebanon.
Namun, perasaan baik itu tampaknya telah sirna, karena AS telah berupaya menahan Israel selama setahun terakhir.
Pemerintahan Biden mengancam akan memangkas bantuan militer AS ke Israel terus menyerang bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan Harris diperkirakan akan mengambil sikap serupa terhadap Israel.
Terlebih, reputasi Harris mulai memburuk setelah dirinya menganggap Negeri Yahudi telah melakukan genosida ke Gaza, menurut ahli strategi politik Nadav Shtrauchler, yang menjalankan kampanye pemilihan ulang Netanyahu tahun 2019.
Sementara untuk pandangan warga Palestina sendiri akan melihat Pemilu tersebut tidak ada efeknya bagi mereka. Karena siapapun Presiden AS yang berkuasa, mereka semua akan tetap mendukung Israel.
Jajak pendapat berita Channel 12 mencatat bahwa Presiden AS Joe Biden sempat disukai oleh publik Israel tahun lalu, ketika ia memberikan dukungan sepenuhnya kepada Israel setelah pembantaian Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu pertempuran yang sedang berlangsung dengan kelompok teroris yang didukung Iran di Gaza dan Lebanon.
Namun, perasaan baik itu tampaknya telah sirna, karena AS telah berupaya menahan Israel selama setahun terakhir.
Pemerintahan Biden mengancam akan memangkas bantuan militer AS ke Israel terus menyerang bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan Harris diperkirakan akan mengambil sikap serupa terhadap Israel.
Terlebih, reputasi Harris mulai memburuk setelah dirinya menganggap Negeri Yahudi telah melakukan genosida ke Gaza, menurut ahli strategi politik Nadav Shtrauchler, yang menjalankan kampanye pemilihan ulang Netanyahu tahun 2019.
Sementara untuk pandangan warga Palestina sendiri akan melihat Pemilu tersebut tidak ada efeknya bagi mereka. Karena siapapun Presiden AS yang berkuasa, mereka semua akan tetap mendukung Israel.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda