Bukannya Dikagumi, Jet Tempur Siluman Su-57 Rusia Diolok-olok di China
Selasa, 05 November 2024 - 11:48 WIB
Hal itu juga dapat memberi gambaran sekilas tentang kekurangan pesawat Su-57 kepada dunia.
"Pesawat Rusia mungkin dirancang dengan baik dari sudut pandang aeronautika dasar, tetapi teknologi manufaktur dan teknologi materialnya di bawah standar," jelas Dr Matthew Schmidt, profesor keamanan nasional di Universitas New Haven.
Komentar dari pengguna di media sosial China dapat digunakan untuk melawan mitos lama bahwa Beijing tertinggal dari Barat.
"Pesawat China berkembang pesat untuk menyamai pesawat Amerika Serikat, tetapi mereka mendapat stigma lebih buruk daripada saat ini karena strategi untuk mengembangkan sistem China dengan cepat secara eksplisit adalah mencuri dan meminjam teknologi dari negara lain meskipun mereka belum dapat menyamai teknologi manufakturnya," imbuh Schmidt.
"Jadi, pesawat terbang di awal tahun 2000-an buruk karena teknologi manufaktur dan materialnya belum ada. Namun, China punya uang untuk terus mencuri teknologi dan gagal dalam teknologi manufaktur hingga mereka pada dasarnya merekayasa ulang teknologi senjata dan teknologi manufaktur," lanjut Schmidt.
"Rusia tidak punya uang untukmelakukan hal itu, dan sekarang mereka menghadapi sanksi yang menghambat teknologi manufaktur mereka, dan akhirnya, budaya militer Rusia sering kali terlalu bangga untuk menerima seberapa jauh mereka tertinggal—yang merupakan langkah pertama untuk mengejar ketertinggalan," paparnya.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
"Pesawat Rusia mungkin dirancang dengan baik dari sudut pandang aeronautika dasar, tetapi teknologi manufaktur dan teknologi materialnya di bawah standar," jelas Dr Matthew Schmidt, profesor keamanan nasional di Universitas New Haven.
Komentar dari pengguna di media sosial China dapat digunakan untuk melawan mitos lama bahwa Beijing tertinggal dari Barat.
"Pesawat China berkembang pesat untuk menyamai pesawat Amerika Serikat, tetapi mereka mendapat stigma lebih buruk daripada saat ini karena strategi untuk mengembangkan sistem China dengan cepat secara eksplisit adalah mencuri dan meminjam teknologi dari negara lain meskipun mereka belum dapat menyamai teknologi manufakturnya," imbuh Schmidt.
"Jadi, pesawat terbang di awal tahun 2000-an buruk karena teknologi manufaktur dan materialnya belum ada. Namun, China punya uang untuk terus mencuri teknologi dan gagal dalam teknologi manufaktur hingga mereka pada dasarnya merekayasa ulang teknologi senjata dan teknologi manufaktur," lanjut Schmidt.
"Rusia tidak punya uang untukmelakukan hal itu, dan sekarang mereka menghadapi sanksi yang menghambat teknologi manufaktur mereka, dan akhirnya, budaya militer Rusia sering kali terlalu bangga untuk menerima seberapa jauh mereka tertinggal—yang merupakan langkah pertama untuk mengejar ketertinggalan," paparnya.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(mas)
tulis komentar anda