Bos JP Morgan: Perang Dunia III Telah Dimulai!
Kamis, 31 Oktober 2024 - 12:21 WIB
WASHINGTON - CEO JP Morgan Chase Jamie Dimon mengatakan secara blakblakan bahwa Perang Dunia III sebenarnya sudah dimulai.
“Perang Dunia III telah dimulai. Anda telah memiliki pertempuran di lapangan yang dikoordinasikan di banyak negara,” kata bankir internasional tersebut.
Dimon mengatakan kepada Institute of International Finance bahwa konflik yang terjadi di Ukraina dan Timur Tengah saat ini sudah merupakan konflik global.
"Saya berbicara tentang risiko bagi kita jika hal-hal itu memburuk," kata Dimon, seperti dikutip news.com.au, Kamis (31/10/2024).
"Kami menjalankan skenario yang akan mengejutkan Anda. Saya bahkan tidak ingin menyebutkannya," papar bos JP Morgan tersebut.
Dia mengatakan China, Rusia, Korea Utara, dan Iran merupakan "poros kejahatan" yang bertujuan menghancurkan komunitas global yang kooperatif yang terbentuk setelah Perang Dunia II.
"Mereka berbicara tentang melakukannya sekarang," ujar Dimon, memperingatkan pertemuan para pemimpin keuangan global.
"Mereka tidak berbicara tentang menunggu 20 tahun. Jadi, risiko ini luar biasa jika Anda membaca sejarah," paparnya.
“Perang Dunia III telah dimulai. Anda telah memiliki pertempuran di lapangan yang dikoordinasikan di banyak negara,” kata bankir internasional tersebut.
Dimon mengatakan kepada Institute of International Finance bahwa konflik yang terjadi di Ukraina dan Timur Tengah saat ini sudah merupakan konflik global.
"Saya berbicara tentang risiko bagi kita jika hal-hal itu memburuk," kata Dimon, seperti dikutip news.com.au, Kamis (31/10/2024).
Baca Juga
"Kami menjalankan skenario yang akan mengejutkan Anda. Saya bahkan tidak ingin menyebutkannya," papar bos JP Morgan tersebut.
Dia mengatakan China, Rusia, Korea Utara, dan Iran merupakan "poros kejahatan" yang bertujuan menghancurkan komunitas global yang kooperatif yang terbentuk setelah Perang Dunia II.
"Mereka berbicara tentang melakukannya sekarang," ujar Dimon, memperingatkan pertemuan para pemimpin keuangan global.
"Mereka tidak berbicara tentang menunggu 20 tahun. Jadi, risiko ini luar biasa jika Anda membaca sejarah," paparnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda