Netanyahu Tuduh Iran Kembangkan Stockpile Bom Nuklir untuk Hancurkan Israel
Selasa, 29 Oktober 2024 - 07:28 WIB
Dia berbicara saat Washington berupaya menggalang dukungan negara-negara Arab untuk rencana jangka panjang pemerintahan pascaperang di Jalur Gaza, dan kesepakatan normalisasi lebih lanjut dengan Israel menyusul Kesepakatan Abraham 2020.
“Saya bercita-cita untuk melanjutkan proses yang saya lalui beberapa tahun lalu, dengan penandatanganan Kesepakatan Abraham yang bersejarah, untuk mencapai perdamaian dengan negara-negara Arab lainnya,” kata Netanyahu.
Israel, di bawah Kesepakatan Abraham 2020 yang ditengahi Amerika Serikat, menormalisasi hubungan dengan empat negara Arab—Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan.
Sejak itu, Israel, dengan dukungan AS, telah berupaya untuk juga mengikutsertakan negara-negara lain, khususnya Arab Saudi. Namun Riyadh telah mengatakan tidak akan mengakui Israel tanpa pembentukan Negara Palestina.
“Saya menekankan perdamaian demi perdamaian, perdamaian demi kekuatan dengan negara-negara penting di Timur Tengah,” kata Netanyahu.
“Negara-negara ini dan negara-negara lain melihat dengan jelas pukulan yang kami berikan kepada mereka yang menyerang kami, poros kejahatan Iran,” imbuh dia.
“Mereka terkesan dengan tekad dan keberanian kami. Seperti kita, mereka mendambakan Timur Tengah yang stabil, aman, dan makmur.”
Kesepakatan Abraham atau Abraham Accords dicapai di bawah pemerintahan presiden Donald Trump saat itu, yang sekarang berupaya untuk berkuasa kembali di Gedung Putih.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
“Saya bercita-cita untuk melanjutkan proses yang saya lalui beberapa tahun lalu, dengan penandatanganan Kesepakatan Abraham yang bersejarah, untuk mencapai perdamaian dengan negara-negara Arab lainnya,” kata Netanyahu.
Israel, di bawah Kesepakatan Abraham 2020 yang ditengahi Amerika Serikat, menormalisasi hubungan dengan empat negara Arab—Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan.
Sejak itu, Israel, dengan dukungan AS, telah berupaya untuk juga mengikutsertakan negara-negara lain, khususnya Arab Saudi. Namun Riyadh telah mengatakan tidak akan mengakui Israel tanpa pembentukan Negara Palestina.
“Saya menekankan perdamaian demi perdamaian, perdamaian demi kekuatan dengan negara-negara penting di Timur Tengah,” kata Netanyahu.
“Negara-negara ini dan negara-negara lain melihat dengan jelas pukulan yang kami berikan kepada mereka yang menyerang kami, poros kejahatan Iran,” imbuh dia.
“Mereka terkesan dengan tekad dan keberanian kami. Seperti kita, mereka mendambakan Timur Tengah yang stabil, aman, dan makmur.”
Kesepakatan Abraham atau Abraham Accords dicapai di bawah pemerintahan presiden Donald Trump saat itu, yang sekarang berupaya untuk berkuasa kembali di Gedung Putih.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
(mas)
tulis komentar anda