Benarkah Serangan Israel Menimbulkan Kerusakan yang Signifikan di Iran?

Senin, 28 Oktober 2024 - 21:05 WIB
Mengutip pejabat AS saat ini dan sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa AS telah melakukan yang terbaik untuk memengaruhi sifat respons tersebut, dengan menegaskan bahwa AS tidak akan mendukung serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.

3. Fasilitas Rudal Iran Hancur

Sementara Israel menghancurkan pertahanan udara dan fasilitas produksi rudal utama Iran, yang melemahkan militer Iran, serangan itu tidak mengenai lokasi nuklir dan infrastruktur energi Iran yang sensitif, sehingga memenuhi dua tuntutan utama Biden.

"Tekanan AS sangat penting," kata Jonathan Panikoff, mantan wakil pejabat intelijen nasional AS untuk Timur Tengah, saat berbicara kepada Reuters.

"Pengambilan keputusan Israel akan jauh berbeda jika pemerintahan Biden tidak mengambil tindakan untuk mendorong Israel agar tidak menyerang situs nuklir atau energi," tambahnya.

Serangan Israel, selain menargetkan situs pertahanan udara, juga menghantam fasilitas produksi rudal di seluruh Iran.

Citra satelit yang tersedia secara komersial mengungkap kerusakan signifikan di kompleks militer Parchin, salah satu fasilitas produksi rudal Iran yang paling luas dan rahasia.

Beberapa target di fasilitas rudal tersebut adalah mesin pencampur canggih yang digunakan untuk membuat bahan bakar padat bagi rudal balistik canggih, seperti yang digunakan Teheran untuk menyerang Israel secara langsung.



4. Iran Butuh Waktu Berbulan-bulan untuk Bangkit

Institut Studi Perang menilai bahwa "Iran kemungkinan akan membutuhkan waktu berbulan-bulan atau mungkin setahun atau lebih untuk memperoleh peralatan pencampur baru." “Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menimbulkan kerusakan serius pada jaringan pertahanan udara terpadu Iran selama serangannya terhadap Iran pada 25 Oktober,” kata analisisnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah bahwa Israel menghindari serangan terhadap fasilitas gas dan minyak Iran karena tekanan AS.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More