Siapa Bezalel Smotrich? Menkeu Israel yang Ingin Zionis Menginvasi Suriah hingga Arab Saudi

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 20:41 WIB
Bezalel Smotrich menyerukan Israel menginvasi Suriah hingga Arab Saudi. Foto/Jerusalem Post
GAZA - Menteri Keuangan Israel yang berhaluan kanan jauh, Bezalel Smotrich, menuai kritik karena menyerukan Israel untuk memperluas perbatasannya ke Damaskus dalam sebuah film dokumenter baru-baru ini.

Dalam sebuah wawancara untuk film dokumenter, In Israel: Ministers of Chaos, yang diproduksi oleh saluran layanan publik Eropa, Arte, Smotrich mengklaim bahwa Israel akan memperluas wilayahnya "sedikit demi sedikit" dan akhirnya mencakup semua wilayah Palestina serta Yordania, Lebanon, Mesir, Suriah, Irak, dan Arab Saudi.

"Telah tertulis bahwa masa depan Yerusalem akan meluas ke Damaskus," katanya, mengutip ideologi "Israel Raya", yang membayangkan perluasan negara di seluruh Timur Tengah.



Kementerian Luar Negeri Yordania mengutuk pernyataan yang menghasut tersebut dengan mengatakan bahwa pernyataan tersebut menyoroti ideologi Smotrich yang berbahaya dan "rasis".

Smotrich sebelumnya mengutip konsep tersebut pada sebuah upacara peringatan untuk seorang aktivis Likud di Paris. Ketika berbicara dari podium yang dihiasi dengan peta Israel yang mencakup Yordania, ia mengklaim bahwa "tidak ada yang namanya" orang Palestina.

Siapa Bezalel Smotrich? Menkeu Israel yang Ingin Zionis Menginvasi Suriah hingga Arab Saudi

1. Politikus Berhaluan Sayap Kanan

Smotrich adalah menteri keuangan Israel saat ini dan menteri pertahanan tambahan yang bertanggung jawab untuk memperluas kebijakan pertahanan di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Smotrich juga merupakan mantan Menteri Transportasi dan pemimpin Partai Zionis Religius. Sebelumnya, ia menjabat sebagai anggota Knesset untuk Yamina — aliansi politik partai-partai religius Zionis sayap kanan.

2. Memiliki Cara Berpikir Ekstrimis

Smotrich telah mengukir ceruk yang kontroversial untuk dirinya sendiri, khususnya melalui sudut pandang pandangannya yang sangat kanan dan ekstremis. Lintasan politiknya telah ditandai oleh penentangan keras terhadap negara Palestina, yang berpihak pada faksi yang mengadvokasi aneksasi wilayah Palestina.

Penolakan terhadap solusi dua negara yang didukung secara internasional ini dipadukan dengan dukungan aktif untuk perluasan permukiman Israel di Tepi Barat, yang mencerminkan visi yang semakin memperumit lanskap geopolitik Timur Tengah yang sudah rapuh.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More