Senator AS: Arab Saudi Ingin Perlindungan Penuh AS sebelum Mengakui Israel
Sabtu, 12 Oktober 2024 - 13:46 WIB
WASHINGTON - Senator Partai Republik Amerika Serikat (AS) terkemuka Lindsey Graham mengatakan Arab Saudi menginginkan jaminan perlindungan penuh Amerika sebagai imbalan atas pengakuan Israel.
Graham mengatakan kepada Matt Frei dari Channel 4 News bahwa Arab Saudi menginginkan perjanjian pertahanan dengan AS yang serupa dengan perjanjian dengan Jepang dan Australia.
"Dengan kata lain, Amerika Serikat akan berperang untuk Kerajaan Arab Saudi," tegas dia.
Graham menekankan tidak akan mudah untuk mencapai perjanjian seperti itu karena memerlukan 67 suara di Senat.
Dia mengatakan kepada Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman satu setengah tahun yang lalu bahwa itu akan menjadi "beban berat, tetapi saya akan mencoba."
Menanggapi keengganan Israel mengakui negara Palestina yang merdeka, yang akan menghalangi pengakuan Saudi atas Israel, Graham mengatakan, “Akan ada negara merdeka dan berdaulat yang disebut Palestina dengan jaminan keamanan bagi Israel untuk memastikan tidak ada masa depan 7 Oktober. Negara itu akan lebih seperti emirat daripada demokrasi."
“Putra Mahkota Saudi dan presiden UEA kemudian akan membangun kembali Gaza, mereka akan mereformasi Otoritas Palestina, mereka akan menciptakan daerah kantong di Palestina yang dapat hidup damai dan harmonis dengan Israel," ujar dia.
"Jika Anda tidak memiliki rencana untuk hari berikutnya, Hamas akan kembali ... Hizbullah akan bangkit kembali dan Anda akan memiliki Israel selama 50 tahun yang setengah masuk dan setengah keluar. Tidak akan ada normalisasi. Tidak seorang pun akan datang ke wilayah ini untuk berbisnis karena wilayah ini akan terbakar," ungkap dia.
Graham mengatakan kepada Matt Frei dari Channel 4 News bahwa Arab Saudi menginginkan perjanjian pertahanan dengan AS yang serupa dengan perjanjian dengan Jepang dan Australia.
"Dengan kata lain, Amerika Serikat akan berperang untuk Kerajaan Arab Saudi," tegas dia.
Graham menekankan tidak akan mudah untuk mencapai perjanjian seperti itu karena memerlukan 67 suara di Senat.
Dia mengatakan kepada Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman satu setengah tahun yang lalu bahwa itu akan menjadi "beban berat, tetapi saya akan mencoba."
Menanggapi keengganan Israel mengakui negara Palestina yang merdeka, yang akan menghalangi pengakuan Saudi atas Israel, Graham mengatakan, “Akan ada negara merdeka dan berdaulat yang disebut Palestina dengan jaminan keamanan bagi Israel untuk memastikan tidak ada masa depan 7 Oktober. Negara itu akan lebih seperti emirat daripada demokrasi."
“Putra Mahkota Saudi dan presiden UEA kemudian akan membangun kembali Gaza, mereka akan mereformasi Otoritas Palestina, mereka akan menciptakan daerah kantong di Palestina yang dapat hidup damai dan harmonis dengan Israel," ujar dia.
"Jika Anda tidak memiliki rencana untuk hari berikutnya, Hamas akan kembali ... Hizbullah akan bangkit kembali dan Anda akan memiliki Israel selama 50 tahun yang setengah masuk dan setengah keluar. Tidak akan ada normalisasi. Tidak seorang pun akan datang ke wilayah ini untuk berbisnis karena wilayah ini akan terbakar," ungkap dia.
(sya)
tulis komentar anda