Gawat, Biden Dilaporkan Izinkan Ukraina Serang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan telah mengizinkan Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh Amerika guna menyerang target di dalam wilayah Rusia.
Keputusan kontroversial Biden ini diungkap New York Times pada hari Minggu (17/11/2024) dengan mengutip pejabat Amerika yang tidak disebutkan namanya.
Keputusan tersebut, jika laporan surat kabar tersebut akurat, menandai perubahan besar dalam kebijakan Washington dan akan meningkatkan taruhan dalam konflik antara Moskow dan Kyiv.
Gedung Putih belum berkomentar secara terbuka tentang masalah tersebut.
Laporan tersebut menyatakan bahwa Ukraina diperkirakan akan mengerahkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) untuk melawan pasukan Rusia dan yang terduga pasukan Korea Utara di Wilayah Kursk Rusia, tempat pertempuran sengit sedang berlangsung.
Dugaan kehadiran pasukan Korea Utara telah digunakan sebagai bagian dari pembenaran atas perubahan kebijakan tersebut, meskipun tidak ada bukti terverifikasi bahwa pasukan Pyongyang beroperasi di Rusia.
Rudal ATACMS dapat ditembakkan dari peluncur HIMARS, yang telah dimiliki Ukraina dalam gudang senjatanya sejak 2022.
Pasukan Kyiv telah memiliki rudal ATACMS sejak April, tetapi hingga kini terbatas untuk menggunakannya di wilayah yang dianggap Ukraina oleh Washington. Rudal ATACMS melaju dengan kecepatan supersonik dan memiliki jangkauan 300 kilometer (190 mil).
“Langkah tersebut merupakan eskalasi yang signifikan dan dapat memicu respons langsung dari Moskow,” bunyi laporan tersebut.
Keputusan kontroversial Biden ini diungkap New York Times pada hari Minggu (17/11/2024) dengan mengutip pejabat Amerika yang tidak disebutkan namanya.
Keputusan tersebut, jika laporan surat kabar tersebut akurat, menandai perubahan besar dalam kebijakan Washington dan akan meningkatkan taruhan dalam konflik antara Moskow dan Kyiv.
Gedung Putih belum berkomentar secara terbuka tentang masalah tersebut.
Laporan tersebut menyatakan bahwa Ukraina diperkirakan akan mengerahkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) untuk melawan pasukan Rusia dan yang terduga pasukan Korea Utara di Wilayah Kursk Rusia, tempat pertempuran sengit sedang berlangsung.
Dugaan kehadiran pasukan Korea Utara telah digunakan sebagai bagian dari pembenaran atas perubahan kebijakan tersebut, meskipun tidak ada bukti terverifikasi bahwa pasukan Pyongyang beroperasi di Rusia.
Rudal ATACMS dapat ditembakkan dari peluncur HIMARS, yang telah dimiliki Ukraina dalam gudang senjatanya sejak 2022.
Pasukan Kyiv telah memiliki rudal ATACMS sejak April, tetapi hingga kini terbatas untuk menggunakannya di wilayah yang dianggap Ukraina oleh Washington. Rudal ATACMS melaju dengan kecepatan supersonik dan memiliki jangkauan 300 kilometer (190 mil).
“Langkah tersebut merupakan eskalasi yang signifikan dan dapat memicu respons langsung dari Moskow,” bunyi laporan tersebut.