Negara-negara Arab Takut Diserang Iran Jika Bantu Israel, Kini Minta Tolong AS
Jum'at, 11 Oktober 2024 - 19:03 WIB
Sumber Teluk lainnya yakin bahwa AS "tidak akan membiarkan perang minyak meluas," karena hal ini akan berdampak negatif pada peluang Wakil Presiden Kamala Harris untuk memenangkan pemilu presiden pada bulan November.
"Jika harga minyak melonjak hingga USD120 per barel, hal itu akan merugikan ekonomi AS dan peluang Harris dalam pemilihan," papar sumber tersebut.
Harga minyak mentah Brent berada pada USD78,10 per barel pada hari Rabu.
Gedung Putih menolak mengomentari masalah tersebut kepada Reuters, tetapi mengonfirmasi Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara melalui telepon pada Rabu tentang potensi serangan tersebut.
Arab Saudi, Qatar, dan UEA telah memberi tahu Israel bahwa penggunaan wilayah udara mereka "tidak mungkin dan tidak diperlukan secara strategis," Reuters mengutip pernyataan tiga sumbernya di Teluk.
Itu membuat Netanyahu memiliki pilihan untuk mengirim jet tempur melewati Yordania dan Irak, atau melalui Laut Merah dan di sekitar Semenanjung Arab, menggunakan kemampuan pengisian bahan bakar di udara.
Teheran telah mengancam melalui saluran diplomatik rahasia untuk menyerang sekutu AS di Teluk Persia dan Timur Tengah jika wilayah darat atau wilayah udara mereka digunakan untuk menyerang Iran, The Wall Street Journal melaporkan, mengutip pejabat Arab.
Teheran telah mengirimkan peringatan terkait ke Yordania, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Qatar, menurut laporan itu pada hari Kamis.
Pihak berwenang negara-negara ini dilaporkan telah memberi tahu pemerintahan Presiden AS Joe Biden bahwa mereka tidak ingin memberikan infrastruktur militer atau wilayah udara mereka kepada Amerika Serikat dan Israel untuk tindakan agresif apa pun terhadap Iran.
Pekan lalu, Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran mengatakan, "Jika terjadi intervensi langsung oleh negara-negara yang mendukung Israel, termasuk Amerika Serikat, dan agresinya terhadap Iran, pangkalan dan kepentingan mereka di Timur Tengah akan secara bersamaan menghadapi serangan yang kuat."
"Jika harga minyak melonjak hingga USD120 per barel, hal itu akan merugikan ekonomi AS dan peluang Harris dalam pemilihan," papar sumber tersebut.
Harga minyak mentah Brent berada pada USD78,10 per barel pada hari Rabu.
Gedung Putih menolak mengomentari masalah tersebut kepada Reuters, tetapi mengonfirmasi Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara melalui telepon pada Rabu tentang potensi serangan tersebut.
Arab Saudi, Qatar, dan UEA telah memberi tahu Israel bahwa penggunaan wilayah udara mereka "tidak mungkin dan tidak diperlukan secara strategis," Reuters mengutip pernyataan tiga sumbernya di Teluk.
Itu membuat Netanyahu memiliki pilihan untuk mengirim jet tempur melewati Yordania dan Irak, atau melalui Laut Merah dan di sekitar Semenanjung Arab, menggunakan kemampuan pengisian bahan bakar di udara.
Teheran telah mengancam melalui saluran diplomatik rahasia untuk menyerang sekutu AS di Teluk Persia dan Timur Tengah jika wilayah darat atau wilayah udara mereka digunakan untuk menyerang Iran, The Wall Street Journal melaporkan, mengutip pejabat Arab.
Teheran telah mengirimkan peringatan terkait ke Yordania, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Qatar, menurut laporan itu pada hari Kamis.
Pihak berwenang negara-negara ini dilaporkan telah memberi tahu pemerintahan Presiden AS Joe Biden bahwa mereka tidak ingin memberikan infrastruktur militer atau wilayah udara mereka kepada Amerika Serikat dan Israel untuk tindakan agresif apa pun terhadap Iran.
Pekan lalu, Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran mengatakan, "Jika terjadi intervensi langsung oleh negara-negara yang mendukung Israel, termasuk Amerika Serikat, dan agresinya terhadap Iran, pangkalan dan kepentingan mereka di Timur Tengah akan secara bersamaan menghadapi serangan yang kuat."
tulis komentar anda