Calon Pemimpin Hizbullah Penerus Nasrallah Hilang Kontak setelah Dibombardir Israel

Minggu, 06 Oktober 2024 - 05:57 WIB
Di Israel utara, sirene serangan udara membuat orang-orang berlarian ke tempat perlindungan mereka di tengah tembakan roket dari Lebanon.

Kekerasan itu terjadi menjelang peringatan serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan sekitar 250 orang disandera, menurut penghitungan Israel.

Serangan Israel berikutnya di Gaza telah menewaskan hampir 42.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan membuat hampir seluruh penduduk daerah kantong itu yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi.

Iran, yang mendukung Hizbullah dan Hamas, dan yang telah kehilangan komandan utama Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) akibat serangan udara Israel di Suriah tahun ini, meluncurkan salvo rudal balistik ke Israel pada hari Selasa malam lalu. Serangan itu diklaim Zionis hanya menimbulkan sedikit kerusakan.

Israel telah mempertimbangkan berbagai opsi dalam menanggapi serangan Iran.

Harga minyak naik karena kemungkinan serangan terhadap fasilitas minyak Iran saat Israel mengejar tujuannya untuk memukul mundur militan Hizbullah di Lebanon dan melenyapkan Hamas di Gaza.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada hari Jumat mendesak Israel untuk mempertimbangkan alternatif selain menyerang ladang minyak Iran, seraya menambahkan bahwa menurutnya Israel belum menyimpulkan bagaimana menanggapi Iran.

Situs berita Israel, Ynet, melaporkan bahwa jenderal tertinggi AS untuk Timur Tengah, Jenderal Angkatan Darat Michael Kurilla, akan berangkat ke Israel pada hari berikutnya. Pejabat Israel dan AS tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
(mas)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More