20 Tentara Israel Mati dan Terluka Hanya Demi Foto di Dekat Perbatasan Lebanon
Sabtu, 05 Oktober 2024 - 07:02 WIB
BEIRUT - Ceritanya kurang lebih seperti ini. Setelah berulang kali gagal menembus perbatasan Lebanon, karena perlawanan yang keras Hizbullah, tentara Israel memilih rute yang berbeda.
Tentara langsung menyerbu Lebanon, berhenti hanya beberapa meter dari perbatasan, mengambil foto di desa perbatasan, lalu bergegas kembali.
Harga yang harus dibayar untuk tindakan berisiko ini, menurut pernyataan yang dikeluarkan seorang perwira lapangan di Ruang Operasi Hizbullah, adalah tewas dan terlukanya sekitar 20 tentara Israel.
“Untuk mendapatkan foto-foto ini, yang sangat dibutuhkan (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu karena krisis politiknya, harganya lebih dari 20 orang tewas dan terluka di antara tentara elite, sesuatu yang terpaksa disembunyikan dan ditutup-tutupi oleh sensor militer Israel,” papar pernyataan Hizbullah.
Hizbullah juga mengatakan mereka telah mencegah kemajuan pasukan Israel dari dua arah yang berbeda, menuju kota Maroun Al-Ras dan Yaroun.
“Setelah mencapai titik penyergapan yang telah dipersiapkan sebelumnya, para pejuang Perlawanan Islam meledakkan beberapa alat peledak dan terlibat dalam bentrokan dengan perwira dan prajurit elit menggunakan senjata ringan dan sedang serta peluru roket,” ujar perwira Hizbullah tersebut.
“Bentrokan jarak dekat berubah menjadi jarak sangat dekat, yang mengakibatkan beberapa orang tewas dan terluka di antara pasukan yang menyusup. Mereka yang tidak terkena serangan membawa korban tewas atau terluka dan mundur di bawah perlindungan artileri dari posisi di dalam wilayah yang diduduki,” ungkap pernyataan Hizbullah tersebut.
Berikut adalah pernyataan terbaru dari Gerakan Perlawanan Lebanon, Hizbullah.
Pernyataan tersebut dikomunikasikan melalui saluran Telegramnya dan dipublikasikan di sini dalam bentuk aslinya.
Dalam rangka mendukung rakyat Palestina yang teguh di Gaza dan dalam rangka mendukung perlawanan mereka yang berani dan terhormat, dan dalam rangka membela Lebanon dan rakyatnya, Perlawanan Islam melakukan beberapa operasi untuk menghadapi upaya musuh Israel untuk maju di perbatasan Lebanon-Palestina, serta beberapa operasi terhadap posisi, pangkalan, dan permukiman tentara Israel di Palestina utara yang diduduki pada hari Jumat (4/10/2024), sebagai berikut:
Pukul 07:00, permukiman Krayot di utara Haifa menjadi sasaran rentetan rudal, sebagai tanggapan atas invasi biadab Israel terhadap kota-kota, desa-desa, dan warga sipil.
Menargetkan tank Merkava di sekitar lokasi Al-Malikiyah dengan rudal berpemandu, yang menyebabkan terjadinya kebakaran di dalamnya dan kematian serta cedera pada personelnya, sebagai tanggapan atas invasi biadab Israel terhadap kota-kota, desa-desa, dan warga sipil.
“Pukul 08:20, kota Safad yang diduduki menjadi sasaran rentetan roket, sebagai tanggapan atas invasi biadab Israel terhadap kota-kota, desa-desa, dan warga sipil. Pada pukul 09:00, sekumpulan kendaraan dan tentara musuh Israel di Sasa menjadi sasaran rudal berat Burkan, sebagai tanggapan atas serangan biadab Israel terhadap kota-kota, desa-desa, dan warga sipil,” ungkap Hizbullah.
Pada pukul 09:15, posisi artileri musuh Israel di selatan Kiryat Shmona menjadi sasaran rentetan roket, sebagai tanggapan atas serangan biadab Israel terhadap kota-kota, desa-desa, dan warga sipil.
Pada pukul 10:20, pangkalan Ilania menjadi sasaran rentetan roket. Pada pukul 11:00, pasukan kendaraan dan tentara musuh Israel di dataran Maroun Al-Ras menjadi sasaran peluru artileri, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa di antara mereka, termasuk yang tewas dan terluka.
Tentara langsung menyerbu Lebanon, berhenti hanya beberapa meter dari perbatasan, mengambil foto di desa perbatasan, lalu bergegas kembali.
Harga yang harus dibayar untuk tindakan berisiko ini, menurut pernyataan yang dikeluarkan seorang perwira lapangan di Ruang Operasi Hizbullah, adalah tewas dan terlukanya sekitar 20 tentara Israel.
“Untuk mendapatkan foto-foto ini, yang sangat dibutuhkan (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu karena krisis politiknya, harganya lebih dari 20 orang tewas dan terluka di antara tentara elite, sesuatu yang terpaksa disembunyikan dan ditutup-tutupi oleh sensor militer Israel,” papar pernyataan Hizbullah.
Hizbullah juga mengatakan mereka telah mencegah kemajuan pasukan Israel dari dua arah yang berbeda, menuju kota Maroun Al-Ras dan Yaroun.
“Setelah mencapai titik penyergapan yang telah dipersiapkan sebelumnya, para pejuang Perlawanan Islam meledakkan beberapa alat peledak dan terlibat dalam bentrokan dengan perwira dan prajurit elit menggunakan senjata ringan dan sedang serta peluru roket,” ujar perwira Hizbullah tersebut.
“Bentrokan jarak dekat berubah menjadi jarak sangat dekat, yang mengakibatkan beberapa orang tewas dan terluka di antara pasukan yang menyusup. Mereka yang tidak terkena serangan membawa korban tewas atau terluka dan mundur di bawah perlindungan artileri dari posisi di dalam wilayah yang diduduki,” ungkap pernyataan Hizbullah tersebut.
Berikut adalah pernyataan terbaru dari Gerakan Perlawanan Lebanon, Hizbullah.
Pernyataan tersebut dikomunikasikan melalui saluran Telegramnya dan dipublikasikan di sini dalam bentuk aslinya.
Dalam rangka mendukung rakyat Palestina yang teguh di Gaza dan dalam rangka mendukung perlawanan mereka yang berani dan terhormat, dan dalam rangka membela Lebanon dan rakyatnya, Perlawanan Islam melakukan beberapa operasi untuk menghadapi upaya musuh Israel untuk maju di perbatasan Lebanon-Palestina, serta beberapa operasi terhadap posisi, pangkalan, dan permukiman tentara Israel di Palestina utara yang diduduki pada hari Jumat (4/10/2024), sebagai berikut:
Pukul 07:00, permukiman Krayot di utara Haifa menjadi sasaran rentetan rudal, sebagai tanggapan atas invasi biadab Israel terhadap kota-kota, desa-desa, dan warga sipil.
Menargetkan tank Merkava di sekitar lokasi Al-Malikiyah dengan rudal berpemandu, yang menyebabkan terjadinya kebakaran di dalamnya dan kematian serta cedera pada personelnya, sebagai tanggapan atas invasi biadab Israel terhadap kota-kota, desa-desa, dan warga sipil.
“Pukul 08:20, kota Safad yang diduduki menjadi sasaran rentetan roket, sebagai tanggapan atas invasi biadab Israel terhadap kota-kota, desa-desa, dan warga sipil. Pada pukul 09:00, sekumpulan kendaraan dan tentara musuh Israel di Sasa menjadi sasaran rudal berat Burkan, sebagai tanggapan atas serangan biadab Israel terhadap kota-kota, desa-desa, dan warga sipil,” ungkap Hizbullah.
Pada pukul 09:15, posisi artileri musuh Israel di selatan Kiryat Shmona menjadi sasaran rentetan roket, sebagai tanggapan atas serangan biadab Israel terhadap kota-kota, desa-desa, dan warga sipil.
Pada pukul 10:20, pangkalan Ilania menjadi sasaran rentetan roket. Pada pukul 11:00, pasukan kendaraan dan tentara musuh Israel di dataran Maroun Al-Ras menjadi sasaran peluru artileri, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa di antara mereka, termasuk yang tewas dan terluka.
(sya)
tulis komentar anda