Filipina Geram China Langgar Perjanjian Perihal Bentrokan di Laut China Selatan
Rabu, 02 Oktober 2024 - 16:29 WIB
“Titik Api” Baru
Namun, fase “bulan madu” antara Filipina dan China tidak berlangsung lama. Pada 19 Agustus, kapal-Coast Guard China dan Filipina kembali bertabrakan di laut, yang mengakibatkan sedikitnya dua kapal Filipina mengalami kerusakan.
Insiden kali ini mendekati “titik api” baru dalam konfrontasi yang semakin mengkhawatirkan di Laut China Selatan dekat Sabina Shoal, sebuah atol yang disengketakan di Kepulauan Spratly, tempat Vietnam dan Taiwan juga memiliki klaim yang tumpang tindih.
Asisten Direktur Jenderal Dewan Keamanan Nasional Pemerintah Filipina Jonathan Malaya menuduh Coast Guard China secara keliru mengatakan bahwa kapal Coast Guard Filipina telah menabrak kapal-kapal China.
Video dan foto, termasuk yang diambil jurnalis dari jaringan televisi Amerika Serikat yang berada di atas salah satu kapal Coast Guard Filipina, menunjukkan bahwa kapal-kapal China telah menyebabkan tabrakan tersebut.
Baca Juga
Dua kapal Coast Guard Filipina, BRP Bagacay dan BRP Cape Engaño, menghadapi manuver yang melanggar hukum dan agresif dari kapal-kapal Coast Guard China saat dalam perjalanan menuju pulau Patag dan Lawak yang diduduki oleh pasukan Filipina, demikian pernyataan Satuan Tugas Nasional Filipina di Laut Filipina Barat.
Tabrakan dengan salah satu kapal China tersebut menciptakan sebuah lubang di dek kapal Filipina BRP Cape Engano berukuran sekitar lima inci. Kapal Filipina lainnya, BRP Bagacay, ditabrak dua kali di sisi kiri dan kanan oleh kapal China yang lain, yang mengakibatkan kerusakan struktural parah.
Ada kapal Coast Guard dan Angkatan Laut China serta 31 kapal milisi yang terlibat dalam serangan itu.
Sabina Shoal, yang terletak sekitar 140 kilometer di sebelah barat provinsi pulau Palawan di Filipina telah menjadi titik api baru dalam sengketa teritorial antara China dan Filipina di Laut China Selatan; setelah Second Thomas Shoal.
tulis komentar anda