Vladimir Putin Perintahkan Rusia Ubah Doktrin Nuklir, AS Kesal
Jum'at, 27 September 2024 - 07:20 WIB
WASHINGTON - Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan revisi doktrin nuklir Rusia, yang akan mengamanatkan Moskow melakukan serangan nuklir terhadap musuh penyerang Rusia.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) kesal dengan langkah Putin, yang menurut Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken merupakan keputusan yang tidak bertanggung jawab.
Putin ingin doktrin nuklir Rusia diubah dengan mendefinisikan setiap agresi terhadap Rusia oleh negara non-nuklir dengan partisipasi atau dukungan negara nuklir dapat dianggap sebagai "serangan bersama" dan melewati "garis merah nuklir".
Revisi dokumen yang diperintahkan pemimpin Kremlin itu menyiratkan bahwa aturan baru dapat berlaku untuk serangan Ukraina jauh ke dalam Rusia dengan senjata canggih yang dipasok oleh AS, Inggris, atau pun Prancis.
"Itu sama sekali tidak bertanggung jawab," kesal Blinken dalam sebuah wawancara dengan MSNBC.
Dia menuduh Putin telah mengguncang "nuclear saber".
Dia juga menganggap komentar Presiden Rusia itu tidak tepat waktu, karena para pemimpin dunia sedang berkumpul di New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB, dan meminta masyarakat internasional untuk membahas perlunya lebih banyak pelucutan senjata.
Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah menjelaskan bahwa perintah Putin untuk memperbarui doktrin nuklir dimaksudkan sebagai peringatan bagi negara-negara Barat tentang dukungan terhadap peningkatan agresi Ukraina terhadap Rusia atau sekutu utamanya, Belarusia.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) kesal dengan langkah Putin, yang menurut Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken merupakan keputusan yang tidak bertanggung jawab.
Putin ingin doktrin nuklir Rusia diubah dengan mendefinisikan setiap agresi terhadap Rusia oleh negara non-nuklir dengan partisipasi atau dukungan negara nuklir dapat dianggap sebagai "serangan bersama" dan melewati "garis merah nuklir".
Revisi dokumen yang diperintahkan pemimpin Kremlin itu menyiratkan bahwa aturan baru dapat berlaku untuk serangan Ukraina jauh ke dalam Rusia dengan senjata canggih yang dipasok oleh AS, Inggris, atau pun Prancis.
"Itu sama sekali tidak bertanggung jawab," kesal Blinken dalam sebuah wawancara dengan MSNBC.
Dia menuduh Putin telah mengguncang "nuclear saber".
Dia juga menganggap komentar Presiden Rusia itu tidak tepat waktu, karena para pemimpin dunia sedang berkumpul di New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB, dan meminta masyarakat internasional untuk membahas perlunya lebih banyak pelucutan senjata.
Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah menjelaskan bahwa perintah Putin untuk memperbarui doktrin nuklir dimaksudkan sebagai peringatan bagi negara-negara Barat tentang dukungan terhadap peningkatan agresi Ukraina terhadap Rusia atau sekutu utamanya, Belarusia.
tulis komentar anda