Tambang Batu Bara Meledak di Iran, Lebih dari 51 Orang Tewas
Minggu, 22 September 2024 - 20:19 WIB
TEHERAN - Sebuah ledakan yang disebabkan oleh kebocoran gas di sebuah tambang batu bara di Iran timur telah menewaskan sedikitnya 51 orang, kata media pemerintah pada hari Minggu.
Lebih dari 20 orang lainnya terluka setelah ledakan di provinsi Khorasan Selatan. Kebocoran gas metana dilaporkan terjadi di dua blok tambang di Tabas, 540 km di tenggara ibu kota Teheran.
Ledakan itu terjadi pada pukul 21:00 waktu setempat pada hari Sabtu.
Gubernur Khorasan Selatan Javad Ghenaatzadeh mengatakan ada 69 pekerja di blok-blok tersebut pada saat ledakan. Menurut kantor berita AP, ia berkata: "Terjadi ledakan dan sayangnya 69 orang bekerja di blok B dan C tambang Madanjoo.
"Di blok C ada 22 orang dan di blok B ada 47 orang."
Masih belum jelas berapa banyak orang yang masih hidup dan terjebak di dalam tambang. Media pemerintah kini telah merevisi jumlah korban tewas sebelumnya sebanyak 30 orang.
"Jumlah pekerja yang tewas meningkat menjadi 51 dan jumlah yang terluka meningkat menjadi 20," kantor berita resmi IRNA melaporkan.
Mengutip pernyataan kepala Bulan Sabit Merah Iran, TV pemerintah mengatakan sebelumnya pada hari Minggu bahwa 24 orang hilang.
Lebih dari 20 orang lainnya terluka setelah ledakan di provinsi Khorasan Selatan. Kebocoran gas metana dilaporkan terjadi di dua blok tambang di Tabas, 540 km di tenggara ibu kota Teheran.
Ledakan itu terjadi pada pukul 21:00 waktu setempat pada hari Sabtu.
Gubernur Khorasan Selatan Javad Ghenaatzadeh mengatakan ada 69 pekerja di blok-blok tersebut pada saat ledakan. Menurut kantor berita AP, ia berkata: "Terjadi ledakan dan sayangnya 69 orang bekerja di blok B dan C tambang Madanjoo.
"Di blok C ada 22 orang dan di blok B ada 47 orang."
Masih belum jelas berapa banyak orang yang masih hidup dan terjebak di dalam tambang. Media pemerintah kini telah merevisi jumlah korban tewas sebelumnya sebanyak 30 orang.
"Jumlah pekerja yang tewas meningkat menjadi 51 dan jumlah yang terluka meningkat menjadi 20," kantor berita resmi IRNA melaporkan.
Mengutip pernyataan kepala Bulan Sabit Merah Iran, TV pemerintah mengatakan sebelumnya pada hari Minggu bahwa 24 orang hilang.
Lihat Juga :
tulis komentar anda