7 Fakta #BlockTheBoat, Gerakan untuk Stop Kapal Kargo yang Bawa Bahan Peledak ke Tel Aviv

Sabtu, 14 September 2024 - 23:55 WIB
Gerakan #BlockTheBoat menggema nuntuk memblokade kapal kargo yang mengangkut bahan peledak ke Israel. Foto/Press TV
GAZA - Sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, para aktivis di seluruh dunia telah bergabung untuk memblokir MV Kathrin, sebuah kapal kargo yang membawa bahan peledak untuk rezim Israel.

Meskipun kapal tersebut telah melintasi lautan selama lebih dari sebulan, sebuah kampanye yang dijuluki "#BlockTheBoat" bertujuan untuk mengungkap pelanggaran rezim Zionis terhadap Konvensi Genosida dan Deklarasi Hak Asasi Manusia PBB di tengah perang genosida di Gaza yang telah merenggut lebih dari 41.000 nyawa.

Kampanye tersebut telah menjadi tren secara global di platform media sosial dengan para pendukung yang mengungkapkan kemarahan dan kemurkaan atas bantuan militer yang terus berlanjut kepada rezim apartheid di Tel Aviv.



Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) memimpin perjuangan ini, yang telah mengadvokasi diakhirinya pendudukan dan apartheid Israel melalui boikot dan sanksi.

Gerakan ini telah menyerukan negara-negara yang memiliki kepentingan di MV Kathrin untuk mengakhiri keterlibatan mereka dalam perang genosida Israel di Gaza sambil mendesak masyarakat untuk menekan pemerintah mereka agar mematuhi hukum internasional dan putusan pengadilan tertinggi PBB.

7 Fakta #BlockTheBoat, Gerakan untuk Stop Kapal Kargo yang Bawa Bahan Peledak ke Tel Aviv

1. Kapal Kargo Membawa 8 Bahan Peledak dan 60 Kontainer TNT

Melansir Press TV, MV Kathrin (IMO 9570620) dimiliki oleh Lubeca Marine Germany GMBH dan dioperasikan oleh Ocean 7 Project melalui AGL (Africa Global Logistics).

Kapal tersebut dilaporkan membawa delapan kontainer bahan peledak Hexogen/RDX yang ditujukan untuk wilayah pendudukan Israel, selain 60 kontainer TNT dengan tujuan yang tidak diketahui.

Kargo peledak tersebut dimuat di Hai Phong, Vietnam, pada tanggal 21 Juli. Kargo tersebut dijadwalkan akan dibongkar di pelabuhan Koper, Slovenia, sebelum mencapai tujuan akhirnya di wilayah pendudukan.

Informasi ini diberikan kepada media oleh Kepolisian Nasional Namibia dan otoritas Namport.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More