Militer Ukraina Dituding Menahan Warga Sipil Rusia di Kamp Konsentrasi

Jum'at, 13 September 2024 - 18:45 WIB
Laporan itu menambahkan, "Tujuan mereka adalah dengan sengaja memutarbalikkan kejadian sebenarnya, menciptakan latar belakang media yang menguntungkan bagi tindakan Angkatan Bersenjata Ukraina di Wilayah Kursk dan menyembunyikan informasi tentang kejahatan teroris terhadap warga sipil."

Pihak berwenang Rusia telah mengajukan tuntutan pidana terhadap wartawan Italia dan Amerika Serikat (AS) yang memasuki Kursk bersama pasukan Ukraina dan mewawancarai warga sipil di Sudzha.

Komandan Ukraina memerintahkan penyerbuan Kursk dalam upaya memaksa Rusia menarik pasukan dari garis depan dekat Donetsk, menurut panglima tertinggi Angkatan Bersenjata Ukraina, Kolonel Jenderal Aleksandr Syrsky, bulan lalu.

Namun, Syrsky mengatakan pertaruhan itu tidak membuahkan hasil, dan pasukan Rusia sejak itu telah menggandakan upaya mereka di Donetsk dan merebut beberapa permukiman yang sebelumnya dikuasai pasukan Ukraina.

Kemajuan Ukraina di Kursk dengan cepat dihentikan. Setelah beberapa pekan serangan dari pasukan darat dan udara Rusia, Ukraina telah kehilangan lebih dari 12.500 personel, 101 tank, dan ratusan kendaraan lapis baja, menurut angka terbaru dari Kementerian Pertahanan Rusia.

Dalam pernyataan pada Kamis, kementerian tersebut mengatakan pasukan Rusia telah membebaskan sepuluh desa di dekat perbatasan Ukraina dalam 48 jam sebelumnya, dan menangkis beberapa serangan balik.

Meskipun menderita banyak korban dan gagal meredakan tekanan di garis depan Donetsk, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim pada Kamis bahwa "semuanya berjalan sesuai dengan rencana Ukraina kami" untuk mengalahkan Rusia.

(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More