Topan Yagi Sudah Tewaskan 226 Orang di Vietnam, Lebih dari 100 Lainnya Hilang
Jum'at, 13 September 2024 - 10:57 WIB
HANOI - Topan Yagi yang menerjang Vietnam telah memicu tanah longsor dan banjir bandang. Korban tewas hingga Kamis telah meningkat menjadi 226 orang dan lebih dari 100 lainnya dinyatakan hilang.
Lonjakan jumlah korban tewas tersebut diumumkan badan bencana pemerintah Vietnam, yang menyatakan banjir bandang mulai mereda di ibu kota; Hanoi.
Negara Asia Tenggara telah terguncang akibat dampak Topan Yagi—badai terkuat yang melanda Asia tahun ini—yang menerjang pantai timur laut Vietnam sejak Sabtu lalu.
Menurut badan bencana Vietnam, selain lebih dari 100 orang masih hilang, sekitar 800 orang lainnya terluka.
Beberapa distrik di Hanoi masih terendam banjir pada hari Kamis, tetapi badan cuaca pada sore hari mengatakan tekanan banjir telah mereda.
Kendati demikian, banjir bandang dan tanah longsor terus melanda berbagai wilayah di Vietnam utara.
Wilayah-wilayah tersebut sebelumnya telah mengevakuasi ribuan orang yang tinggal di dekat Sungai Merah yang meluap karena airnya naik ke level tertinggi dalam 20 tahun.
"Banyak kesedihan di kota ini dan ada banyak kekhawatiran hingga malam hari," kata salah satu CEO Blue Dragon Children's Foundation, Skye Maconachie.
Lonjakan jumlah korban tewas tersebut diumumkan badan bencana pemerintah Vietnam, yang menyatakan banjir bandang mulai mereda di ibu kota; Hanoi.
Negara Asia Tenggara telah terguncang akibat dampak Topan Yagi—badai terkuat yang melanda Asia tahun ini—yang menerjang pantai timur laut Vietnam sejak Sabtu lalu.
Menurut badan bencana Vietnam, selain lebih dari 100 orang masih hilang, sekitar 800 orang lainnya terluka.
Beberapa distrik di Hanoi masih terendam banjir pada hari Kamis, tetapi badan cuaca pada sore hari mengatakan tekanan banjir telah mereda.
Kendati demikian, banjir bandang dan tanah longsor terus melanda berbagai wilayah di Vietnam utara.
Wilayah-wilayah tersebut sebelumnya telah mengevakuasi ribuan orang yang tinggal di dekat Sungai Merah yang meluap karena airnya naik ke level tertinggi dalam 20 tahun.
"Banyak kesedihan di kota ini dan ada banyak kekhawatiran hingga malam hari," kata salah satu CEO Blue Dragon Children's Foundation, Skye Maconachie.
Lihat Juga :
tulis komentar anda