Dikenal Habisi Osama bin Laden, Pasukan Khusus AS Ini Berlatih Melawan China
Jum'at, 13 September 2024 - 09:48 WIB
Taiwan telah dijalankan oleh keturunan nasionalis China sejak mereka meninggalkan daratan China pada tahun 1949, menyusul kemenangan Komunis dalam perang saudara.
Washington baru mengakui Republik Rakyat China (RRC) pada tahun 1979, memperlakukan pemerintah di Taipei sebagai Republik China untuk sementara waktu.
Meskipun telah secara resmi mengadopsi kebijakan "Satu China", AS mempertahankan hubungan diplomatik dan ekonomi informal dengan Taipei, yang merupakan sumber utama semikonduktor dan chip untuk pasar Barat.
Washington juga telah memasok Taipei dengan senjata, amunisi, dan peralatan untuk menghalau Beijing.
"Taiwan adalah inti dari kepentingan inti China dan garis merah pertama yang tidak boleh dilintasi dalam hubungan China-AS," kata Kedutaan Besar China di Washington, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (13/9/2024).
Kedutaan China mendesak AS untuk berhenti menciptakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan.
Pemerintah AS mengeklaim bahwa Presiden China Xi Jinping telah memerintahkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk melakukan modernisasi guna mencapai kemampuan merebut pulau itu secara paksa pada tahun 2027.
Kebijakan resmi Beijing terhadap Taiwan adalah reintegrasi damai, meskipun China tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan jika pulau itu mendeklarasikan kemerdekaan.
Washington baru mengakui Republik Rakyat China (RRC) pada tahun 1979, memperlakukan pemerintah di Taipei sebagai Republik China untuk sementara waktu.
Meskipun telah secara resmi mengadopsi kebijakan "Satu China", AS mempertahankan hubungan diplomatik dan ekonomi informal dengan Taipei, yang merupakan sumber utama semikonduktor dan chip untuk pasar Barat.
Washington juga telah memasok Taipei dengan senjata, amunisi, dan peralatan untuk menghalau Beijing.
"Taiwan adalah inti dari kepentingan inti China dan garis merah pertama yang tidak boleh dilintasi dalam hubungan China-AS," kata Kedutaan Besar China di Washington, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (13/9/2024).
Kedutaan China mendesak AS untuk berhenti menciptakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan.
Pemerintah AS mengeklaim bahwa Presiden China Xi Jinping telah memerintahkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk melakukan modernisasi guna mencapai kemampuan merebut pulau itu secara paksa pada tahun 2027.
Kebijakan resmi Beijing terhadap Taiwan adalah reintegrasi damai, meskipun China tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan jika pulau itu mendeklarasikan kemerdekaan.
(mas)
tulis komentar anda