Netanyahu akan Usir Warga Palestina dan Bangun Permukiman Israel di Jalur Gaza Utara
Kamis, 12 September 2024 - 20:15 WIB
Menurut Benn, motifnya jelas. “Siapa pun yang mendistribusikan makanan dan obat-obatan memegang kendali atas listrik. Sepanjang jalan, Israel akan memiliki kesempatan untuk sekali dan untuk selamanya menyingkirkan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dari Gaza, yang dipandang oleh pihak kanan sebagai proyek anti-Zionis,” ujar dia.
Sementara itu, menurut dia, Hamas akan terus menguasai wilayah antara koridor Netzarim dan Koridor Philadelphia di selatan, “dikepung dan dikelilingi oleh Israel, yang sekarang akan mengambil alih distribusi bantuan. Inilah makna pernyataan Netanyahu bahwa perbatasan antara Gaza dan Mesir (Koridor Philadelphia) akan tetap berada di bawah kendali Israel.”
Pemimpin redaksi Haaretz menambahkan, “Dalam situasi seperti itu, Netanyahu dan mitranya berharap setelah musim dingin lainnya di tenda-tenda dan tanpa fasilitas dasar, dua juta warga Palestina yang berdesakan di Rafah, Khan Yunis, dan Al-Mawasi akan menyadari mereka tidak dapat kembali ke rumah mereka yang hancur. Oleh karena itu, keputusasaan dianggap sebagai pemicu perlawanan mereka terhadap pemerintahan Yahya Sinwar yang represif, dan mendorong banyak dari mereka untuk meninggalkan Gaza sepenuhnya.”
Sementara itu, menurut dia, Hamas akan terus menguasai wilayah antara koridor Netzarim dan Koridor Philadelphia di selatan, “dikepung dan dikelilingi oleh Israel, yang sekarang akan mengambil alih distribusi bantuan. Inilah makna pernyataan Netanyahu bahwa perbatasan antara Gaza dan Mesir (Koridor Philadelphia) akan tetap berada di bawah kendali Israel.”
Pemimpin redaksi Haaretz menambahkan, “Dalam situasi seperti itu, Netanyahu dan mitranya berharap setelah musim dingin lainnya di tenda-tenda dan tanpa fasilitas dasar, dua juta warga Palestina yang berdesakan di Rafah, Khan Yunis, dan Al-Mawasi akan menyadari mereka tidak dapat kembali ke rumah mereka yang hancur. Oleh karena itu, keputusasaan dianggap sebagai pemicu perlawanan mereka terhadap pemerintahan Yahya Sinwar yang represif, dan mendorong banyak dari mereka untuk meninggalkan Gaza sepenuhnya.”
(sya)
tulis komentar anda