Presiden Baru Iran Ingin Bangun Ibu Kota Baru, Berikut 3 Alasannya

Minggu, 08 September 2024 - 22:50 WIB
Gholamhossein Karbaschi, yang menjabat sebagai wali kota Teheran pada tahun 1990-an, telah membantah gagasan Pezeshkian, dengan alasan bahwa tidak ada pengganti yang cocok untuk Teheran.

"Ke mana Anda ingin pergi?" katanya dalam sebuah wawancara dengan Asr Iran. Mantan wali kota tersebut memperingatkan bahwa beberapa negara yang sebelumnya memutuskan untuk memindahkan ibu kota mereka akhirnya kehilangan uang dan mendapatkan dua kota yang bermasalah, bukan satu.

Teheran, yang telah menjadi ibu kota Iran sejak 1786, terletak di utara negara itu, 100 km (63 mil) dari Laut Kaspia. Kota ini dihuni oleh 9,4 juta orang, dengan 16,8 juta lainnya di wilayah metropolitannya, menjadikan Teheran kota terbesar di Iran dan Asia Barat, dan wilayah metropolitan terbesar kedua di Timur Tengah setelah Kairo.

3. Terinspirasi Mahmoud Ahmadinejad

Ini bukan pertama kalinya otoritas Iran mengusulkan pemindahan ibu kota dari Teheran. Usulan serupa diajukan selama masa jabatan Presiden Mahmoud Ahmadinejad antara tahun 2005 dan 2013. Saat itu, parlemen memilih untuk membentuk dewan khusus guna mencari pengganti. Namun, keputusan akhir tentang pemindahan ibu kota tidak pernah dibuat.

Pezeshkian dilantik sebagai presiden Iran pada akhir Juli setelah mengalahkan saingannya Saeed Jalili dengan perolehan suara 53,7% berbanding 44,3% pada putaran kedua pemilihan awal bulan itu. Pemungutan suara dadakan itu diadakan setelah kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter pada bulan Mei.
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More