Kenapa Pemimpin Gereja Katolik Disebut Paus? Simak Penjelasan Lengkapnya

Kamis, 05 September 2024 - 18:05 WIB
Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia. Foto/AP
JAKARTA - Kenapa Pemimpin Gereja Katolik disebut Paus? Sebutan Paus ini tentunya sudah lekat di telinga terutama untuk kaum Nasrani. Namun masih belum banyak orang yang mengetahui asal usul dari sebutan Paus ini.

Paus Fransiskus yang telah menjadi Pemimpin Gereja Katolik Roma sejak 2013 lalu, kini sedang dalam kunjungan ke Indonesia hingga tanggal 6 September 2024 mendatang.

Kenapa Pemimpin Gereja Katolik Disebut Paus?

Namun sebenarnya apa itu istilah Paus dan dari mana asal usulnya? Istilah Paus sebenarnya adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat Indonesia, sebab dalam bahasa Inggris adalah Pope.

Sedangkan dalam bahasa latin, Paus adalah 'Papa', jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya Bapa, bapak, atau ayah.

Istilah Paus yang digunakan di Indonesia adalah berasal dari bahasa Belanda yang kemudian diserap ke bahasa Indonesia.





Dilansir dari Britannica, Paus sebagai uskup Roma, adalah kepala Tahta Suci pemerintah pusat Gereja Katolik Roma, yang pada gilirannya dibantu oleh berbagai departemen Kuria Roma.

Umat Katolik mempercayai jika Paus adalah wakil Kristus di dunia, meskipun tidak semua komunitas beriman mengakui keutamaan Petrus di antara para uskup. Kepemimpinan paus disebut 'kepausan', dan yurisdiksi gerejawinya disebut 'Takhta Suci' atau 'Tahta Apostolik', yang merujuk pada sejarah kesyahidan Santo Petrus dan Santo Paulus di Roma.

Mulanya, uskup Roma dikenal dengan nama Wakil Petrus, namun kemudian gelar tersebut diganti dengan nama yang lebih berwibawa yakni 'Wakil Kristus'.

Gelar tersebut pertama kali digunakan pada tahun 495 oleh Sinode Romawi untuk menyebut Paus Gelasius I, yang memperjuangkan supremasi kepausan.

Untuk gelar Paus yang pertama sendiri disandang oleh Marselinus yang wafat pada tahun 304. Barulah setelah Skisma Timur-Barat pada abad ke-11, Paus Gregorius VII menyatakan bahwa istilah 'paus' hanya dikhususkan bagi Uskup Roma.

Selama berabad-abad, paus memiliki kekuasaan besar di Eropa Barat, memahkotai kaisar-kaisar dan menyelesaikan perselisihan antara penguasa.

Pada puncaknya, otoritas spiritual paus diekspresikan melalui proklamasi infalibilitas kepausan, yang memungkinkan paus berbicara ex cathedra dalam hal iman atau moral.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More