Ribuan Pemukim Ilegal Israel Rebut Masjid Ibrahimi dan Dijadikan Tempat Konser Musik
Rabu, 04 September 2024 - 00:01 WIB
HEBRON - Ribuan pemukim ilegal menguasai ruang salat di Masjid Ibrahimi, Hebron, dan bersiap menggelar konser serta melakukan ritual Yahudi.
Aksi itu dilakukan seiring pasukan penjajah Israel terus melarang umat Islam mengakses tempat tersebut.
Satu video yang dibagikan di media sosial memperlihatkan tentara kolonial rasis Israel mengizinkan para pemukim ilegal memindahkan sejumlah alat musik ke dalam masjid.
Rekaman tersebut, yang kemungkinan diambil oleh pemukim atau tentara Israel, juga memperlihatkan tentara membantu membawa sejumlah peralatan ke dalam tempat ibadah.
Direktur Masjid Moataz Abu Sneineh mengatakan para pemukim Israel menggelar konser di halaman masjid "yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap tempat ibadah dan privasi umat Muslim."
“Praktik dan pelanggaran ini termasuk dalam kerangka pertukaran peran dengan para penjajah, karena pasukan pendudukan mengizinkan mereka membawa alat musik dan pengeras suara sebagai bagian dari penerapan kontrol penuh atas masjid dan sekitarnya, pada saat warga Palestina tidak diizinkan membawa perlengkapan yang diperlukan untuk pemeliharaan dan restorasi masjid,” ujar dia kepada kantor berita resmi Wafa.
Masjid tersebut dibuka untuk jemaah Palestina hari ini, menurut Wafa, setelah ditutup bagi mereka sejak akhir pekan.
Dalam pendapat nasihat penting pada 19 Juli, Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina sebagai “ilegal” dan menuntut evakuasi semua permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Aksi itu dilakukan seiring pasukan penjajah Israel terus melarang umat Islam mengakses tempat tersebut.
Satu video yang dibagikan di media sosial memperlihatkan tentara kolonial rasis Israel mengizinkan para pemukim ilegal memindahkan sejumlah alat musik ke dalam masjid.
Rekaman tersebut, yang kemungkinan diambil oleh pemukim atau tentara Israel, juga memperlihatkan tentara membantu membawa sejumlah peralatan ke dalam tempat ibadah.
Direktur Masjid Moataz Abu Sneineh mengatakan para pemukim Israel menggelar konser di halaman masjid "yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap tempat ibadah dan privasi umat Muslim."
“Praktik dan pelanggaran ini termasuk dalam kerangka pertukaran peran dengan para penjajah, karena pasukan pendudukan mengizinkan mereka membawa alat musik dan pengeras suara sebagai bagian dari penerapan kontrol penuh atas masjid dan sekitarnya, pada saat warga Palestina tidak diizinkan membawa perlengkapan yang diperlukan untuk pemeliharaan dan restorasi masjid,” ujar dia kepada kantor berita resmi Wafa.
Masjid tersebut dibuka untuk jemaah Palestina hari ini, menurut Wafa, setelah ditutup bagi mereka sejak akhir pekan.
Dalam pendapat nasihat penting pada 19 Juli, Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina sebagai “ilegal” dan menuntut evakuasi semua permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
(sya)
tulis komentar anda