China Berpotensi Invasi Taiwan, CSIS Proyeksikan Skenario yang Mungkin Terjadi

Selasa, 03 September 2024 - 14:07 WIB
Menurut CSIS, terlepas dari semua kerugian yang akan ditanggung AS selama perang, Washington mungkin akan mampu menggagalkan invasi China ke Taiwan atau setidaknya meredam seluruh serangan. Seperti yang akan terjadi, serangan balik Taiwan juga akan berada pada puncaknya, yang pada akhirnya akan mengganggu stabilitas pemerintahan CCP.

Laporan CSIS juga telah mengestimasi kemungkinan jumlah korban dari perang China-Taiwan, dengan asumsi jumlah korban tewas mencapai 10.000 orang dalam beberapa hari.

Dari kemungkinan serangan nuklir oleh AS yang menargetkan China hingga warga AS dan Jepang yang menganalisis situasi dengan menerima kerugian yang mungkin terjadi, laporan CSIS memiliki beberapa poin menarik untuk diungkap, seperti kerusakan yang akan ditimbulkan perang terhadap kemampuan Washington untuk memproyeksikan dirinya sebagai negara adikuasa.

Konflik Laut China Selatan



Laporan itu mengatakan bahwa baik militer Taiwan maupun AS harus memodernisasi persenjataannya dan membangun tenaga kerja agar dapat memberikan perlawanan yang efektif terhadap invasi China.

"Terlepas dari retorika tentang penerapan 'strategi landak’, Taiwan masih menghabiskan sebagian besar anggaran pertahanannya untuk kapal dan pesawat mahal yang akan segera dihancurkan China,” imbuh laporan CSIS.

China cukup vokal tentang niatnya di KTT pertahanan Dialog Shangri-La di Singapura, di mana Menteri Pertahanan China Laksamana Dong Jun memperingatkan mereka yang mendukung segala gerakan untuk kemerdekaan Taiwan “akan berakhir dengan penghancuran diri.”

"Kami akan mengambil tindakan tegas untuk mengekang kemerdekaan Taiwan dan memastikan rencana semacam itu tidak akan pernah berhasil," ucap Dong, sembari mengecam kekuatan pengganggu eksternal karena menjual senjata dan memiliki hubungan ilegal dengan Taiwan.

Taktik ancaman China yang semakin meningkat terhadap negara-negara yang lebih kecil ditunjukkan baru-baru ini ketika kapal Coast Guard China bentrok dengan kapal Angkatan Laut Filipina di Laut China Selatan dekat Second Thomas Shoal—tempat Filipina mempertahankan pos terdepan di kapal perang yang terdampar di perairan yang diklaim oleh Beijing dan Manila.

Beijing juga mengintimidasi Taipei melalui militer maupun ekonomi, dan di bawah pemerintahan Xi Jinping, China berupaya menyatukan kembali Taiwan ke daratan utama, dengan kekuatan militer jika memang diperlukan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More