China Berpotensi Invasi Taiwan, CSIS Proyeksikan Skenario yang Mungkin Terjadi

Selasa, 03 September 2024 - 14:07 WIB
China berpotensi menginvasi Taiwan, CSIS telah memproyeksikan skenario yang mungkin terjadi. Foto/PLA
TAIPEI - China selama ini disebut kerap mengganggu Taiwan melalui jalur darat dan laut untuk melumpuhkan ekonominya. Beijing juga mengancam kepemimpinan di pulau tersebut dengan melakukan latihan militer rutin di dekat area perbatasan.

Partai Komunis China (CCP) di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping dengan kejam menggunakan intimidasi dengan berpikir Beijing mungkin dapat mengambil alih Taiwan tanpa harus melepaskan satu peluru pun.

China juga semakin dekat dengan Rusia tanpa mengutuk invasinya ke Ukraina, yang mungkin merupakan skenario di mana China mencari mitra yang menyetujui jika ia melakukan invasi besar-besaran ke Taiwan atau ingin membuat blokade di sekitar garis tengah Selat Taiwan—zona penyangga tidak resmi sepanjang 100 mil yang memisahkan Taiwan dari China.



Menurut laporan dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) yang berpusat di Washington, sebuah kapal perang China terlihat berlayar di perairan kontroversial dekat Pulau Pengjia di Taiwan utara, yang merupakan taktik “gheraoing” ala China—aksi yang mendekati tindakan perang.



Coast Guard China dan berbagai badan polisi serta keselamatan maritim berusaha untuk memulai isolasi total terhadap Taiwan, dengan memutus aksesnya ke pelabuhan dan memblokir pasokan vital seperti energi agar tidak bisa menjangkau 23 juta penduduk pulau tersebut.

Dalam skenario seperti itu, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China dengan komponen Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Darat-nya mungkin memainkan peran tambahan dan pendukung.

“China telah meningkatkan tekanan secara signifikan terhadap Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, memicu kekhawatiran bahwa ketegangan dapat meletus menjadi konflik langsung. Banyak perhatian telah diberikan pada ancaman invasi, tetapi Beijing memiliki pilihan selain menginvasi untuk memaksa, menghukum, atau mencaplok Taiwan,” bunyi laporan CSIS, yang dikutip The Singapore Post pada Selasa (3/9/2024).

Secara historis, China selalu mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Inti pertikaian antara kedua pihak adalah Konsensus 1992 antara CCP dan Partai Kuomintang (KMT)—yang menyatakan bahwa China memandang Taiwan sebagai provinsi yang "tidak terpisahkan" yang pada akhirnya akan disatukan dengan daratan China.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More