Serikat Buruh Israel Perintahkan Mogok Kerja Total setelah 6 Sandera Tewas di Gaza
Senin, 02 September 2024 - 08:04 WIB
"Saya sampai pada kesimpulan bahwa hanya intervensi kita yang dapat menggoyahkan mereka yang perlu digoyahkan," kata ketua Histadrut Arnon bar David dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.
"Mulai besok [Senin] pukul enam pagi, seluruh perekonomian Israel akan melakukan mogok total."
"Kesepakatan tidak berjalan karena pertimbangan politik dan ini tidak dapat diterima," paparnya.
Enam sandera yang ditemukan tewas adalah Carmel Gat, Eden Yerushalmi, Almog Sarusi, Ori Danino, Hersh Goldberg-Polin, dan Alexander Lobanov.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan keenam sandera itu diculik hidup-hidup pada pagi hari tanggal 7 Oktober. "Dan dibunuh secara brutal oleh Hamas sesaat sebelum kami sampai di sana," katanya.
Namun, pejabat Hamas yang berkantor di Qatar, Izzat al-Rishq, mengatakan keenam orang itu terbunuh oleh pengeboman Zionis Israel).
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada AFP dengan syarat anonim bahwa beberapa dari keenam orang itu telah disetujui untuk dibebaskan dalam kemungkinan pertukaran sandera-tahanan sebagai bagian dari kesepakatan yang belum disetujui.
Para kritikus di Israel menuduh PM Netanyahu memperpanjang perang untuk keuntungan politik.
Netanyahu mengatakan kepada orang tua Lobanov pada hari Minggu: "Saya ingin memberi tahu Anda betapa saya menyesal dan meminta maaf karena tidak berhasil membawa Sasha kembali hidup-hidup."
Dia menyalahkan para pemimpin Hamas yang menurutnya telah membunuh sandera dan tidak menginginkan kesepakatan. Dia bersumpah untuk menyelesaikan masalah dengan mereka.
"Mulai besok [Senin] pukul enam pagi, seluruh perekonomian Israel akan melakukan mogok total."
"Kesepakatan tidak berjalan karena pertimbangan politik dan ini tidak dapat diterima," paparnya.
Enam sandera yang ditemukan tewas adalah Carmel Gat, Eden Yerushalmi, Almog Sarusi, Ori Danino, Hersh Goldberg-Polin, dan Alexander Lobanov.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan keenam sandera itu diculik hidup-hidup pada pagi hari tanggal 7 Oktober. "Dan dibunuh secara brutal oleh Hamas sesaat sebelum kami sampai di sana," katanya.
Namun, pejabat Hamas yang berkantor di Qatar, Izzat al-Rishq, mengatakan keenam orang itu terbunuh oleh pengeboman Zionis Israel).
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada AFP dengan syarat anonim bahwa beberapa dari keenam orang itu telah disetujui untuk dibebaskan dalam kemungkinan pertukaran sandera-tahanan sebagai bagian dari kesepakatan yang belum disetujui.
Para kritikus di Israel menuduh PM Netanyahu memperpanjang perang untuk keuntungan politik.
Netanyahu mengatakan kepada orang tua Lobanov pada hari Minggu: "Saya ingin memberi tahu Anda betapa saya menyesal dan meminta maaf karena tidak berhasil membawa Sasha kembali hidup-hidup."
Dia menyalahkan para pemimpin Hamas yang menurutnya telah membunuh sandera dan tidak menginginkan kesepakatan. Dia bersumpah untuk menyelesaikan masalah dengan mereka.
tulis komentar anda