Tidak Tunduk pada Suarat Rakyat, Presiden Macron Hadapi Pemakzulan

Minggu, 01 September 2024 - 18:35 WIB
Pada hari Senin, pemimpin Prancis tersebut menolak kandidat NFP, Lucie Castets – seorang pegawai negeri yang bukan anggota partai politik mana pun – dengan alasan bahwa pemerintahan semacam itu akan mengancam "stabilitas kelembagaan."

Sementara itu, media Prancis telah mencatat bahwa akan sulit menemukan PM baru "yang tidak akan langsung digulingkan dalam mosi tidak percaya."

Macron menyerukan pemungutan suara dadakan pada bulan Juni setelah blok Ensemble yang berhaluan tengahnya tampil buruk dalam pemilihan Parlemen Eropa. Setelah putaran pertama memperlihatkan Partai National Rally (RN) sayap kanan pimpinan Marine Le Pen memimpin, Macron mencapai kesepakatan "pemungutan suara strategis" di menit-menit terakhir dengan NFP untuk mencegah RN mengamankan mayoritas di Majelis Nasional.

Meskipun blok Macron berada di posisi kedua dalam pemilihan, presiden memiliki kewenangan tunggal untuk menunjuk perdana menteri, yang secara formal tidak diharuskan menjadi kandidat dari partai pemenang.

RN, yang berada di posisi ketiga dalam pemungutan suara Majelis Nasional, telah menyatakan bahwa mereka akan memblokir kandidat mana pun dari aliansi sayap kiri, dengan alasan bahwa NFP merupakan "bahaya bagi ketertiban umum, perdamaian sipil, dan tentu saja bagi kehidupan ekonomi negara."
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More