Balas Serangan Israel ke Tepi Barat, Pejuang Palestina Ledakkan 2 Bom di Pemukiman Yahudi

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 20:25 WIB
Pejuang Palestina ledakkan 2 bom di pemukiman Yahudi. Foto/AP
GAZA - Kelompok perlawanan Palestina memuji dua ledakan bom mobil balasan terpisah yang menargetkan permukiman ilegal Israel di Gush Etzion dan Karmei Tzur di bagian selatan Tepi Barat yang diduduki.

Menurut militer Israel, sebuah mobil meledak di sebuah pom bensin dekat persimpangan Gush Etzion dalam insiden pertama pada Jumat. Pasukan yang dikirim ke tempat kejadian menembak mati seorang warga Palestina, yang datang dengan kendaraan tersebut dan yang konon berusaha menyerang mereka.

Dalam insiden kedua, yang terjadi sekitar 20 menit kemudian, seorang warga Palestina lainnya menerobos masuk ke permukiman Karmei Tzur di dekatnya, sebelum ditembak mati. Mobil warga Palestina itu meledak di dalam permukiman tersebut.



Laporan media mengatakan sedikitnya tiga pemukim Israel terluka dalam dua serangan terpisah tersebut.

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa operasi tersebut mengirimkan pesan yang jelas bahwa garis depan perlawanan akan tetap kokoh, kuat, dan tangguh selama Israel melanjutkan kebrutalan dan tindakan agresinya terhadap bangsa Palestina dan wilayah yang diduduki.

“Operasi kualitatif tersebut memiliki makna yang sangat dalam karena dilakukan di kota al-Khalil di Tepi Barat selatan, dan terjadi pada saat yang kritis ketika entitas pendudukan telah meningkatkan agresinya di sisi utara Tepi Barat, dan mengintensifkan pembantaian dan genosida di Tepi Barat," demikian ungkap Hamas.

“Operasi ini mengingatkan rezim Zionis akan fakta bahwa mereka tidak dapat membagi bagian mana pun dari tanah air kami, dan bahwa rakyat kami dan pejuang perlawanan yang heroik akan mengejutkan Israel di mana saja dan kapan saja,” bunyi pernyataan Hamas.

Hamas mencatat bahwa ledakan bom mobil yang terkoordinasi merupakan pukulan baru bagi aparat keamanan Israel, dan menyoroti bahwa pemukim ilegal tidak dapat menikmati keamanan di tanah Palestina yang diduduki dan akan terus menerima serangan yang lebih menyakitkan dari para pejuang perlawanan Palestina.

“Kami menyerukan kepada rakyat dan kelompok perlawanan kami untuk lebih jauh menghadapi dan menanggapi kejahatan Israel yang sedang berlangsung. Kami berada di tengah-tengah pertempuran Badai al-Aqsa yang diberkahi, dan karenanya harus menyatukan semua upaya kami untuk menghalangi rezim pendudukan Israel dan menggagalkan rencana jahatnya.”

Sementara itu, gerakan perlawanan Jihad Islam menolak sebagai “upaya yang sia-sia” kampanye media Israel untuk mengecilkan dampak dari operasi tersebut.

“Cerita-cerita yang mereka buat tidak akan mengubah kenyataan. Upaya-upaya ini hanya mengungkapkan bahwa operasi-operasi tersebut telah mempermalukan layanan keamanan dan politik entitas Zionis,” kata kelompok yang bermarkas di Gaza tersebut, dilansir Press TV.

“Kami menegaskan kembali bahwa upaya musuh untuk melenyapkan garis depan perlawanan, baik di Tepi Barat maupun Gaza, akan gagal. "Mengakhiri kejahatan yang dilakukan oleh rezim kriminal Israel adalah inti dari operasi kejutan yang diluncurkan oleh kelompok perlawanan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Gerakan Kebebasan Palestina juga menyatakan bahwa operasi tersebut menunjukkan fakta bahwa pejuang perlawanan hadir di semua wilayah dan bahwa merekalah yang memutuskan waktu, lokasi, dan cara serangan balasan mereka.



"Kami mendesak rakyat kami dan pejuang perlawanan untuk melakukan operasi yang lebih heroik dalam menanggapi kejahatan Nazi rezim Zionis, dan meningkatkan tindakan yang bertujuan untuk mengacaukan mesin perang Israel. Melalui pembentukan pencegahan, agresi dan rencana jahat rezim pendudukan dapat digagalkan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Sejak Israel melancarkan perang di Jalur Gaza yang terkepung pada awal Oktober 2023, korban jiwa terus meningkat di Tepi Barat akibat serangan Israel yang hampir setiap hari ke desa-desa dan kota-kota di wilayah pendudukan.

Menurut pejabat kesehatan Palestina, sedikitnya 670 warga Palestina telah tewas dan hampir 5.400 lainnya terluka oleh pasukan Israel di Tepi Barat sejak pecahnya perang di Gaza.

Sembilan belas warga Israel telah tewas dalam serangan Palestina atau selama serangan selama periode yang sama, menurut angka resmi Israel.

Pada hari Sabtu, Israel terus melakukan invasi besar-besaran ke Tepi Barat untuk hari keempat pada hari Sabtu, saat pertempuran sengit berkecamuk dalam perang Gaza yang berlangsung hampir 11 bulan.

Sedikitnya 20 warga Palestina telah tewas oleh pasukan Israel sejak Rabu dalam serangan di beberapa kota di Tepi Barat utara.

Korban tewas termasuk seorang pria berusia 82 tahun, menurut kantor berita Palestina Wafa, dan dua remaja, menurut Bulan Sabit Merah Palestina, yang mengatakan 55 lainnya telah terluka sejak dimulainya operasi Israel.

Sejak Jumat, tentara telah memusatkan operasi mereka di kota Jenin dan kamp-kamp pengungsiannya.

Di Gaza, Israel terus maju dengan serangannya meskipun ada jeda tiga hari yang diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) PBB untuk vaksinasi polio.

Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan tim penyelamatnya telah menarik 29 mayat dari reruntuhan sejak fajar dan mengangkut puluhan korban luka ke rumah sakit di seluruh wilayah Palestina yang hancur.
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More