Bayi di Gaza Lumpuh Kakinya setelah Tertular Virus Polio
Sabtu, 24 Agustus 2024 - 11:30 WIB
Sementara itu, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengumumkan pada Jumat rencana untuk memulai kampanye vaksinasi polio di daerah kantong yang terkepung tersebut pada akhir Agustus.
“Polio tidak akan membedakan antara anak-anak Palestina dan Israel. Menunda jeda kemanusiaan akan meningkatkan risiko penyebaran di antara anak-anak,” ungkap Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini di X.
“Tidaklah cukup hanya dengan membawa vaksin ke Gaza dan melindungi rantai dingin. Agar berdampak, vaksin harus berakhir di mulut setiap anak di bawah usia 10 tahun,” papar dia.
Polio, virus yang sangat menular yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dalam hitungan jam, menimbulkan ancaman khusus bagi anak-anak di Gaza.
Munculnya kembali polio dikaitkan dengan rusaknya infrastruktur air dan sanitasi, ditambah dengan pembatasan Israel terhadap perbaikan dan pengiriman pasokan.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada saat virus ditemukan bahwa, “Situasi tersebut muncul dari kondisi kesehatan yang menantang di Jalur Gaza, termasuk penyebaran penyakit menular, meluapnya limbah ke jalan-jalan dan di antara tenda-tenda pengungsi, dan kurangnya persediaan higienis pribadi dan air minum bersih.”
Melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza.
Saat ini sedang diadili di Mahkamah Internasional atas genosida terhadap warga Palestina, Israel telah melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 40.223 warga Palestina telah tewas, dan 92.981 terluka. Selain itu, 11.000 orang tidak diketahui keberadaannya, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.
“Polio tidak akan membedakan antara anak-anak Palestina dan Israel. Menunda jeda kemanusiaan akan meningkatkan risiko penyebaran di antara anak-anak,” ungkap Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini di X.
“Tidaklah cukup hanya dengan membawa vaksin ke Gaza dan melindungi rantai dingin. Agar berdampak, vaksin harus berakhir di mulut setiap anak di bawah usia 10 tahun,” papar dia.
Polio, virus yang sangat menular yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dalam hitungan jam, menimbulkan ancaman khusus bagi anak-anak di Gaza.
Munculnya kembali polio dikaitkan dengan rusaknya infrastruktur air dan sanitasi, ditambah dengan pembatasan Israel terhadap perbaikan dan pengiriman pasokan.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada saat virus ditemukan bahwa, “Situasi tersebut muncul dari kondisi kesehatan yang menantang di Jalur Gaza, termasuk penyebaran penyakit menular, meluapnya limbah ke jalan-jalan dan di antara tenda-tenda pengungsi, dan kurangnya persediaan higienis pribadi dan air minum bersih.”
Lebih dari 40.200 Tewas
Melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza.
Saat ini sedang diadili di Mahkamah Internasional atas genosida terhadap warga Palestina, Israel telah melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 40.223 warga Palestina telah tewas, dan 92.981 terluka. Selain itu, 11.000 orang tidak diketahui keberadaannya, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.
tulis komentar anda