Mengapa Respons Putin yang Lambat dalam Mengatasi Invasi Kursk? Berikut 8 Penyebabnya

Kamis, 22 Agustus 2024 - 16:35 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin bergerak sangat lambat dalam mengatasi invasi Kursk. Foto/AP
MOSKOW - Minggu ini setahun yang lalu, Presiden Vladmir Putin melangkah ke panggung di wilayah Kursk untuk memperingati ulang tahun ke-80 salah satu momen paling membanggakan bagi tentara Soviet dalam Perang Dunia II.

Berbicara di hadapan hadirin yang antusias yang mencakup para prajurit yang baru saja bertempur di Ukraina, Putin menyebut kemenangan yang menentukan dalam Pertempuran Kursk sebagai "salah satu prestasi besar rakyat kita."

Sekarang, saat Rusia bersiap merayakan ulang tahun ke-81 pertempuran tahun 1943 itu, Kursk kembali menjadi berita — tetapi karena alasan yang sangat berbeda.



Pada tanggal 6 Agustus, pasukan Ukraina melakukan serangan kilat ke wilayah tersebut, merebut desa-desa, menahan ratusan tahanan, dan memaksa evakuasi puluhan ribu warga sipil. Rusia tidak siap menghadapi serangan itu dan dilaporkan tengah menyusun wajib militer untuk mengusir beberapa unit Ukraina yang paling tangguh dalam pertempuran.

Mengapa Respons Putin yang Lambat dalam Mengatasi Invasi Kursk? Berikut 8 Penyebabnya

1. Putin Memang Lambat dalam Menghadapi Krisis



Foto/AP

Putin memiliki sejarah menanggapi berbagai krisis secara lambat selama masa jabatannya, dan sejauh ini ia telah mengecilkan serangan itu. Namun, dua setengah tahun setelah melancarkan perang di Ukraina untuk menyingkirkan apa yang disebutnya sebagai ancaman bagi Rusia, negaranya sendiri tampaknya lebih bergejolak.

Ia tampak gelisah pada rapat staf keamanannya yang disiarkan televisi pada 12 Agustus tentang Kursk, memotong pembicaraan gubernur daerah yang bertindak yang telah mulai membuat daftar permukiman yang direbut oleh Ukraina. Presiden dan pejabatnya menyebut "peristiwa di wilayah Kursk" sebagai "situasi," atau "provokasi."

Media pemerintah pun mengikuti, memperlihatkan para pengungsi mengantre untuk mendapatkan bantuan atau menyumbangkan darah, seolah-olah peristiwa di Kursk adalah bencana kemanusiaan dan bukan serangan terbesar terhadap Rusia sejak Perang Dunia II.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More