2 Jet Tempur Rafale Prancis Tabrakan di Udara, 2 Pilot Tewas

Kamis, 15 Agustus 2024 - 07:38 WIB
Dua jet tempur Rafale Prancis bertabrakan di udara, dua pilot dinyatakan tewas. Foto/CC BY-SA 2.0/Sam Wise/French Navy Aeronavale Rafale M
PARIS - Dua jet tempur Rafale Prancis bertabrakan di udara pada hari Rabu dalam kecelakaan langka yang melibatkan pesawat militer canggih tersebut. Dua pilot dari salah satu jet tempur tersebut tewassetelah sebelumnya dinyatakanhilang.

Seorang pilot terlontar setelah kecelakaan di wilayah timur laut Prancis tersebut, tetapi dua pilot di jet tempur kedua (seorang instruktur dan seorang siswa pilot) hilang dan dinyatakan tewas.

Kedua jet supersonik itu berasal dari Pangkalan Udara Saint-Dizier, kata seorang juru bicara Angkatan Udara Prancis di Paris kepada AFP.



“Salah satu pilot ditemukan dalam keadaan selamat,” kata Menteri Pertahanan Sebastien Lecornu di X, Kamis (15/8/2024).



Diaberterima kasih kepada angkatan bersenjata dan polisi yang terlibat dalam operasi pencarian.

Tidak segera jelas apa yang menyebabkan tabrakan kedua jet tempur, yang menurut pihak berwenang terjadi di atas Colombey-les-Belles, sebuah kota di timur laut Prancis.

"Otoritas militer akan melaporkan penyebab kecelakaan itu," kata otoritas prefektur setempat.

Jet tempur multi-peran Rafale—yang digunakan untuk memburu pesawat musuh, menyerang target darat dan laut, melakukan pengintaian, dan bahkan membawa hulu ledak nuklir Prancis—telah menjadi produk terlaris bagi industri senjata Prancis.

Kecelakaan yang melibatkan jet Rafale jarang terjadi.

Ada Suara Aneh



"Kami mendengar suara keras, sekitar pukul 12.30 siang," kata Patrice Bonneaux, Wakil Wali Kota Colombey-les-Belles, kepada AFP.

Itu, katanya, bukan ledakan sonik biasa dari jet tempur yang memecahkan batas suara. "Itu adalah suara aneh, suara perkusi," ujarnya.

"Saya berasumsi bahwa dua pesawat bertabrakan, tetapi kami tidak mempercayainya," imbuh dia, seraya menambahkan bahwa jalan yang berbatasan dengan hutan di dekatnya telah ditutup.

Pada bulan Desember 2007, sebuah jet tempur Rafale jatuh di dekat Neuvic di Prancis barat daya. Para penyelidik menyimpulkan bahwa pilot tersebut mengalami disorientasi.

Itu diyakini sebagai kecelakaan pertama Rafale.

Pada bulan September 2009, dua pesawat Rafale jatuh saat terbang kembali ke kapal induk Charles de Gaulle di lepas pantai Perpignan setelah menyelesaikan uji terbang. Seorang pilot tewas.

Prancis telah menjual Rafale ke Mesir, India, Yunani, Indonesia, Kroasia, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

Lecornu mengatakan pada bulan Januari bahwa Prancis telah memesan 42 jet tempur Rafale baru, dengan yang pertama akan dikirimkan pada tahun 2027.

Militer Prancis kini telah memesan lebih dari 230 Rafale sejak jet tersebut mulai beroperasi.

Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mendesak produsen pertahanan untuk meningkatkan produksi dan inovasi karena Eropa berupaya meningkatkan pasokan senjata untuk mendukung Ukraina, yang telah berjuang melawan invasi Rusia, yang kini memasuki tahun ketiga.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More