Alasan Mohammad Javad Zarif Mundur dari Jabatan Wakil Presiden Iran
Rabu, 14 Agustus 2024 - 12:15 WIB
Azar Mansouri, kepala Front Reformasi, juga mengecam kabinet yang diusulkan, dengan menyatakan, "Orang tidak boleh mengharapkan keajaiban dari pemerintahan ini, terutama mengingat lebih dari 80% kekuasaan negara berada di tangan entitas lain."
Daftar menteri yang diusulkan Pezeshkian, yang dikirim ke Parlemen untuk disetujui, telah menuai kritik karena dianggap sebagai langkah mundur.
Kabinet, dengan usia rata-rata 59,7 tahun, bertentangan dengan janji Pezeshkian sebelumnya bahwa 60% menteri akan berusia di bawah 50 tahun.
Kenyataannya, hanya dua menteri yang termasuk dalam kategori ini, yang menyebabkan kekecewaan luas di antara mereka yang mengharapkan pemerintahan yang lebih muda dan lebih dinamis.
Abbas Araghchi, yang diperkenalkan sebagai Menteri Luar Negeri, menjabat sebagai wakil Zarif selama masa kepresidenan Hassan Rouhani, memainkan peran kunci dalam negosiasi nuklir dengan Barat.
Sementara itu, Esmail Khatib, yang dicalonkan sebagai Menteri Intelijen, memiliki catatan negatif, termasuk ledakan di Kerman pada peringatan kematian mendiang Komandan IRGC Qasem Soleimani pada bulan Januari, yang mengakibatkan ratusan korban, serta pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
Dimasukkannya tokoh-tokoh seperti Abdolnaser Hemmati, mantan kepala Bank Sentral dan kandidat presiden 2021, sebagai Menteri Ekonomi, semakin menggarisbawahi kurangnya darah baru di kabinet.
Menurut penyelidikan oleh Iran International, 11 menteri yang diusulkan Pezeshkian sebelumnya pernah bertugas di pemerintahan Raisi dan Rouhani.
Pendaurulangan tokoh politik ini menunjukkan kelanjutan dari kebijakan yang sama yang telah membawa Iran ke dalam kondisi krisis saat ini.
Kabinet Pezeshkian: Wajah lama, Masalah Lama
Daftar menteri yang diusulkan Pezeshkian, yang dikirim ke Parlemen untuk disetujui, telah menuai kritik karena dianggap sebagai langkah mundur.
Kabinet, dengan usia rata-rata 59,7 tahun, bertentangan dengan janji Pezeshkian sebelumnya bahwa 60% menteri akan berusia di bawah 50 tahun.
Kenyataannya, hanya dua menteri yang termasuk dalam kategori ini, yang menyebabkan kekecewaan luas di antara mereka yang mengharapkan pemerintahan yang lebih muda dan lebih dinamis.
Abbas Araghchi, yang diperkenalkan sebagai Menteri Luar Negeri, menjabat sebagai wakil Zarif selama masa kepresidenan Hassan Rouhani, memainkan peran kunci dalam negosiasi nuklir dengan Barat.
Sementara itu, Esmail Khatib, yang dicalonkan sebagai Menteri Intelijen, memiliki catatan negatif, termasuk ledakan di Kerman pada peringatan kematian mendiang Komandan IRGC Qasem Soleimani pada bulan Januari, yang mengakibatkan ratusan korban, serta pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
Dimasukkannya tokoh-tokoh seperti Abdolnaser Hemmati, mantan kepala Bank Sentral dan kandidat presiden 2021, sebagai Menteri Ekonomi, semakin menggarisbawahi kurangnya darah baru di kabinet.
Menurut penyelidikan oleh Iran International, 11 menteri yang diusulkan Pezeshkian sebelumnya pernah bertugas di pemerintahan Raisi dan Rouhani.
Pendaurulangan tokoh politik ini menunjukkan kelanjutan dari kebijakan yang sama yang telah membawa Iran ke dalam kondisi krisis saat ini.
tulis komentar anda