Pendeta Gereja Palestina Berdoa untuk Ismail Haniyeh: Beristirahatlah dengan Kemuliaan Abadi
Jum'at, 02 Agustus 2024 - 13:16 WIB
RAMALLAH - Seorang pendeta Gereja Katolik di Palestina ikut berduka atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. Dia juga mendoakan Haniyeh.
"Ismail Haniyeh, beristirahatlahdalam damai, dengan kemuliaan abadi," kata Archimandrite Abdullah Yulio, pendeta paroki dari Gereja Katolik Yunani Melkit di Kota Ramallah, Tepi Barat, kepada kantor berita Anadolu, Kamis.
“Kami mendoakan belas kasihan dan kemuliaan bagi semua martir kami di mana pun,” lanjut dia. “Dengan darah murni para martir, negara dibangun," ujarnya.
Haniyeh dibunuh di kediamannya di Ibu Kota Iran, Teheran, pada Rabu dini hari dalam apa yang disebut Hamas sebagai "serangan berbahaya Zionis".
"Kami berdoa setiap hari untuk perdamaian di tanah Palestina, dan tidak ada perdamaian di tengah pendudukan (Israel)," kata pendeta tersebut.
"Kami memohon kepada Tuhan agar memberikan kesabaran, penghiburan, dan ketabahan yang lebih bagi rakyat kami di mana pun sehingga kami dapat melanjutkan perjalanan hingga kami melihat tujuan yang kami inginkan tercapai," imbuh dia, yang dilansir Palestine Chronicle, Jumat (2/8/2024).
Israel belum mengaku atau pun menyangkal bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh dan pengawalnya yang berada di Iran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Pembunuhan Haniyeh telah dikecam oleh para pemimpin dunia termasuk Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, yang mengatakan: "Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu kami yang terhormat di wilayah kami dan telah menyebabkan kesedihan kami, tetapi juga telah menyiapkan dasar untuk hukuman yang berat."
"Ismail Haniyeh, beristirahatlahdalam damai, dengan kemuliaan abadi," kata Archimandrite Abdullah Yulio, pendeta paroki dari Gereja Katolik Yunani Melkit di Kota Ramallah, Tepi Barat, kepada kantor berita Anadolu, Kamis.
“Kami mendoakan belas kasihan dan kemuliaan bagi semua martir kami di mana pun,” lanjut dia. “Dengan darah murni para martir, negara dibangun," ujarnya.
Baca Juga
Haniyeh dibunuh di kediamannya di Ibu Kota Iran, Teheran, pada Rabu dini hari dalam apa yang disebut Hamas sebagai "serangan berbahaya Zionis".
"Kami berdoa setiap hari untuk perdamaian di tanah Palestina, dan tidak ada perdamaian di tengah pendudukan (Israel)," kata pendeta tersebut.
"Kami memohon kepada Tuhan agar memberikan kesabaran, penghiburan, dan ketabahan yang lebih bagi rakyat kami di mana pun sehingga kami dapat melanjutkan perjalanan hingga kami melihat tujuan yang kami inginkan tercapai," imbuh dia, yang dilansir Palestine Chronicle, Jumat (2/8/2024).
Israel belum mengaku atau pun menyangkal bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh dan pengawalnya yang berada di Iran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Pembunuhan Haniyeh telah dikecam oleh para pemimpin dunia termasuk Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, yang mengatakan: "Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu kami yang terhormat di wilayah kami dan telah menyebabkan kesedihan kami, tetapi juga telah menyiapkan dasar untuk hukuman yang berat."
Lihat Juga :
tulis komentar anda