Siapa Mohammed Deif? Pemimpin Sayap Militer Hamas yang Diklaim Tewas dalam Serangan 13 Juli

Kamis, 01 Agustus 2024 - 17:02 WIB
Deif masih muda saat Hamas didirikan, saat ia bergabung dengan kelompok tersebut pada akhir 1980-an. Berkomitmen untuk melakukan perlawanan bersenjata terhadap Israel, Deif dengan cepat menjadi terkenal dalam unit militer Hamas, Brigade Izzedine al-Qassam.

"Ia dianggap sebagai pejabat Hamas yang sangat garis keras," kata Levitt, mantan penasihat kontraterorisme untuk Departemen Luar Negeri AS. Ia mengatakan Deif dekat dengan beberapa komandan Hamas yang lebih militan, seperti Yehya Ayyash, seorang pembuat bom terkenal yang dikenal sebagai "sang insinyur".

Ayyash disalahkan atas serangkaian pengeboman bus yang mematikan di Israel pada awal 1990-an. Setelah pembunuhannya oleh Israel pada tahun 1996, lebih banyak pengeboman bus terjadi. Anak didik Ayyash, Deif, dituduh mendalangi serangan tersebut sebagai balas dendam, bersama dengan banyak orang lain terhadap warga Israel.

Tindakan tersebut mengangkat profil dan pangkat Deif. Pada tahun 2002, ia mengambil alih sebagai pemimpin sayap militer Hamas setelah pembunuhan pendirinya, Salah Shehadeh.



4. Dikenal Ahli Fisika dan Kimia sehingga Menciptakan Roket

Ia memperoleh gelar di bidang sains dari Universitas Islam di Gaza, tempat ia belajar fisika, kimia, dan biologi. Ia menunjukkan ketertarikan pada seni, memimpin komite hiburan universitas dan tampil di panggung dalam komedi.

Sebagai pemimpin, Deif dianggap telah merancang senjata khas Hamas, roket Qassam, dan terowongan bawah tanah di bawah Gaza. Di terowongan inilah Deif diperkirakan menghabiskan sebagian besar waktunya, menghindari militer Israel dan mengarahkan operasi Hamas, tersembunyi dari pandangan.

5. Arsitek Jaringan Bawah Tanah di Gaza

Dengan naik pangkat di Hamas, Deif mengembangkan jaringan terowongan kelompok tersebut dan keahliannya dalam membuat bom. Ia telah menduduki puncak daftar orang paling dicari Israel selama beberapa dekade, dianggap bertanggung jawab secara pribadi atas kematian puluhan warga Israel dalam bom bunuh diri.

6. Selalu Hidup dalam Bayang-bayang

Bagi Deif, tetap berada dalam bayang-bayang adalah masalah hidup atau mati. Sumber Hamas mengatakan ia kehilangan mata dan mengalami cedera serius di satu kaki dalam salah satu upaya pembunuhan Israel.

Istrinya, putranya yang berusia 7 bulan, dan putrinya yang berusia 3 tahun tewas oleh serangan udara Israel pada tahun 2014.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More