Siapa Mohammed Deif? Pemimpin Sayap Militer Hamas yang Diklaim Tewas dalam Serangan 13 Juli

Kamis, 01 Agustus 2024 - 17:02 WIB
Mohammed Deif dikabarkan tewas dalam serangan udara yang dilancarkan Israel. Foto/JNS
GAZA - Israel menyebut serangan dahsyat pada 7 Oktober 2023 oleh Hamas sebagai momen 9/11. Dalang rahasia di balik serangan itu, pemimpin sayap militer Palestina Mohammed Deif, menyebutnya Badai Al Aqsa.

Frasa orang paling dicari Israel yang digunakan dalam rekaman audio yang disiarkan saat Hamas menembakkan ribuan roket dari Jalur Gaza pada hari Sabtu mengisyaratkan serangan itu merupakan balasan atas serangan Israel di masjid Al Aqsa di Yerusalem.

Pada bulan Mei 2021, setelah penggerebekan di situs tersuci ketiga umat Islam yang membuat marah dunia Arab dan Muslim, Deif mulai merencanakan operasi yang telah menewaskan 1.200 orang di Israel dan melukai lebih dari 2.700 orang, kata seorang sumber yang dekat dengan Hamas.

Siapa Mohammed Deif? Pemimpin Sayap Militer Hamas yang Diklaim Tewas dalam pada Serangan 13 Juli

1. 7 Kali Selamat dari Upaya Pembunuhan





Foto/The Jerusalem Post

Melansir Reuters, sebagai penyintas tujuh upaya pembunuhan Israel, yang terbaru pada tahun 2021, Deif jarang berbicara dan tidak pernah muncul di depan umum. Jadi ketika saluran TV Hamas mengumumkan bahwa ia akan berbicara pada hari Sabtu, warga Palestina tahu sesuatu yang penting sedang terjadi.

"Hari ini kemarahan Al Aqsa, kemarahan rakyat dan negara kita sedang meledak. Mujahidin kita (pejuang), hari ini adalah hari kalian untuk membuat penjahat ini mengerti bahwa waktunya telah berakhir," kata Deif dalam rekaman tersebut.

"Sepanjang operasi, kami telah mencoba membunuh Mohammed Deif," kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Hidai Zilberman, menurut New York Times.

Setidaknya dua upaya untuk membunuh Deif dilakukan selama konflik, seorang pejabat IDF mengonfirmasi kepada BBC. Kegagalan mereka merupakan pelarian lain oleh seorang militan yang kini telah selamat dari sedikitnya tujuh percobaan pembunuhan yang dilaporkan selama dua dekade.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More