Bertugas di dekat Rumah Ismail Haniyeh, Jurnalis dan Juru Kamera Al Jazeera Tewas Dibom Israel

Kamis, 01 Agustus 2024 - 16:05 WIB
“Serangan terbaru terhadap jurnalis Al Jazeera ini merupakan bagian dari kampanye penargetan sistematis terhadap jurnalis jaringan tersebut dan keluarga mereka sejak Oktober 2023,” demikian keterangan Al Jazeera.

Menurut angka awal oleh Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), setidaknya 111 jurnalis dan pekerja media termasuk di antara mereka yang tewas sejak dimulainya perang pada 7 Oktober. Kantor media pemerintah Gaza menyebutkan angka tersebut adalah 165 jurnalis Palestina yang tewas sejak perang dimulai.

Mohamed Moawad, pemimpin redaksi Al Jazeera Arabic, mengatakan jurnalis jaringan yang berbasis di Qatar tersebut tewas pada hari Rabu saat mereka “dengan berani meliput kejadian di Gaza utara”.

Ismail terkenal karena profesionalisme dan dedikasinya, menarik perhatian dunia terhadap penderitaan dan kekejaman yang terjadi di Gaza, khususnya di Rumah Sakit al-Shifa dan lingkungan utara daerah kantong yang terkepung tersebut.

Istrinya telah tinggal di kamp pengungsi internal di Gaza bagian tengah dan tidak bertemu suaminya selama berbulan-bulan. Ia juga meninggalkan seorang putri kecil.

Baik Ismail maupun Rami lahir pada tahun 1997.

"Tanpa Ismail, dunia tidak akan melihat gambar-gambar pembantaian yang menghancurkan ini," tulis Moawad di X, seraya menambahkan bahwa al-Ghoul "tanpa henti meliput peristiwa tersebut dan menyampaikan realitas Gaza kepada dunia melalui Al Jazeera".

"Suaranya kini telah dibungkam, dan tidak perlu lagi menyerukan kepada dunia bahwa Ismail telah memenuhi misinya untuk rakyatnya dan tanah airnya," kata Moawad. "Malu pada mereka yang telah mengecewakan warga sipil, jurnalis, dan kemanusiaan."

Pembunuhan pada hari Rabu tersebut membuat jumlah total jurnalis Al Jazeera yang terbunuh di Gaza sejak awal perang menjadi empat.

Pada bulan Desember, jurnalis Al Jazeera berbahasa Arab Samer Abudaqa tewas dalam serangan Israel di Khan Younis. Kepala biro Al Jazeera di Gaza, Wael Dahdouh, juga terluka dalam serangan itu. Istri, putra, putri, dan cucu Dadouh tewas dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Nuseirat pada bulan Oktober.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More