Pembunuhan Ismail Haniyeh Tidak Akan Melemahkan Sayap Militer Hamas, Berikut 5 Alasannya

Rabu, 31 Juli 2024 - 23:55 WIB
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Sinwar dan para pemimpin Hamas lainnya "hidup dengan waktu yang terbatas" setelah 7 Oktober, yang mendorong Israel untuk melancarkan serangan yang sedang berlangsung yang telah menghancurkan sebagian besar Gaza dan menewaskan hampir 40.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza.



3. Pejuang Hamas Bergerak Memiliki Rantai Komando Sendiri

"Pembunuhan tidak berdampak pada Hamas," sumber yang dekat dengan kelompok pejuang Islam itu mengatakan kepada Reuters dari Gaza, menolak untuk disebutkan namanya karena sensitivitas subjek tersebut.

"Pejuang di lapangan memiliki perintah mereka sendiri, mereka terikat untuk bertempur sampai Sinwar dan para pemimpin memberi tahu mereka bahwa ada kesepakatan," kata sumber itu.

Ketika diminta untuk mengonfirmasi bahwa Israel berada di balik pembunuhan Haniyeh, seorang juru bicara pemerintah Israel berkata: "Kami tidak mengomentari insiden tersebut."

4. Hamas Adalah Gerakan Institusi

Sami Abu Zuhri, seorang pejabat senior Hamas yang tinggal di luar wilayah Palestina, mengatakan Israel membunuh Haniyeh karena mereka gagal mengalahkan kelompok yang didukung Iran di Gaza, dan menyebutnya sebagai upaya untuk menggambarkan "kemenangan palsu".

Ia mencatat Hamas telah mengalami banyak pembunuhan selama bertahun-tahun, termasuk Sheikh Ahmed Yassin - salah satu pendiri dan pemimpin spiritual Hamas - yang tewas dalam serangan rudal helikopter pada tahun 2004 saat ia meninggalkan sebuah masjid di Kota Gaza.

"Hamas adalah gerakan institusi, gerakan ini tidak mati ketika para pemimpinnya meninggal," kata Abu Zuhri kepada Reuters. Hamas didirikan pada tahun 1987 sebagai cabang Palestina dari Ikhwanul Muslimin, sebuah gerakan Islam yang telah menarik pengikut di seluruh dunia Arab sejak didirikan di Mesir pada tahun 1928.

5. Haniyeh Tidak Memiliki Peran Militer di Hamas

Ashraf Abouelhoul, seorang spesialis masalah Palestina dan pemimpin redaksi surat kabar milik negara Mesir Al-Ahram, mengatakan Hamas memiliki politisi veteran lain seperti Meshaal yang dapat diandalkan. "Ia akan memegang peran besar," katanya.

Namun di bidang militer, tidak ada yang akan berubah. "Haniyeh tidak memiliki peran dalam aspek militer. (Itu) tergantung pada para pemimpin militer di Gaza," katanya.
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More