Gembong Narkoba Meksiko El Mayo Zambada dan Putra El Chapo Ditangkap di Texas

Sabtu, 27 Juli 2024 - 19:50 WIB
Foto gabungan tanpa tanggal yang disediakan oleh Badan Penegakan Narkoba (DEA) dan Departemen Luar Negeri AS pada tanggal 26 Juli 2024 menunjukkan Ismael Zambada Garcia, yang lebih dikenal sebagai El Mayo (kiri) dan Joaquin Guzman Lopez (kanan), dua orang
WASHINGTON - Gembok narkoba Meksiko Ismael “El Mayo” Zambada Garcia dan putra mantan rekannya, Joaquin “El Chapo” Guzman, ditangkap di El Paso, Texas, Amerika Serikat. Itu menjadi penegakan hukum Amerika Serikat yang mungkin juga akan mengubah lanskap kriminal Meksiko.

Zambada Garcia, yang diyakini berusia 70-an, dan Joaquin Guzman Lopez, yang berusia 30-an, ditahan setelah mendarat dengan pesawat pribadi di El Paso, dua pejabat AS mengatakan kepada kantor berita Reuters.

"Departemen Kehakiman telah menahan dua tersangka pemimpin Kartel Sinaloa, salah satu organisasi perdagangan narkoba paling kejam dan berkuasa di dunia," kata Departemen Kehakiman AS, dilansir Al Jazeera.



Dikenal dengan nama dunia bawah El Mayo, Zambada Garcia diduga sebagai salah satu pengedar narkoba paling berpengaruh dalam sejarah Meksiko. Ia mendirikan kartel Sinaloa bersama El Chapo, yang diekstradisi ke AS pada tahun 2017 dan menjalani hukuman seumur hidup di penjara dengan keamanan maksimum.

Zambada Garcia dan Guzman yang lebih muda menghadapi berbagai tuduhan di AS karena diduga menyalurkan sejumlah besar narkoba ke AS, termasuk fentanil, yang penggunaannya meningkat pesat hingga menjadi penyebab utama kematian bagi warga Amerika berusia antara 18 dan 45 tahun.

Menurut dokumen pengadilan, Garcia muncul di hadapan hakim AS tak lama setelah penangkapan dan mengajukan pembelaan tidak bersalah. Ia ditahan dan akan kembali diadili pada tanggal 31 Juli.

Guzman Lopez tidak langsung hadir di pengadilan. Ia adalah salah satu dari empat putra El Chapo – yang dikenal secara kolektif sebagai Los Chapitos – yang mewarisi faksi ayah mereka dari kartel Sinaloa. Saudaranya, Ovidio Guzman, ditangkap tahun lalu dan diekstradisi ke AS.

Departemen Kehakiman AS telah menawarkan USD15 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Zambada Garcia, yang menurut penegak hukum AS menjadi "pemimpin senior yang tidak diragukan" kartel Sinaloa setelah penangkapan El Chapo.

Dalam sebuah pernyataan, Jaksa Agung AS Merrick Garland mengatakan tuduhan terhadap Zambada Garcia dan Guzman Lopez berasal dari memimpin operasi kriminal Kartel, termasuk jaringan manufaktur dan perdagangan fentanil yang mematikan".



“Kami tidak akan berhenti sampai setiap pemimpin, anggota, dan rekan kartel yang bertanggung jawab atas keracunan komunitas kami dimintai pertanggungjawaban,” kata Garland.

Presiden Joe Biden juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa AS “akan terus melakukan segala cara yang kami bisa untuk meminta pertanggungjawaban para pengedar narkoba yang mematikan dan menyelamatkan nyawa orang Amerika”.

“Terlalu banyak warga negara kita yang kehilangan nyawa karena momok fentanil,” katanya.

Sementara itu, pihak berwenang Meksiko mengatakan mereka tidak terlibat dalam operasi tersebut, yang digambarkan oleh Presiden Andres Manuel Lopez Obrador sebagai “kemajuan penting dalam perang melawan perdagangan narkoba.”

Lopez Obrador mengatakan dia mengharapkan “laporan lengkap” dari Amerika Serikat tentang bagaimana orang-orang itu ditahan. “Harus ada transparansi,” katanya.

Kartel Sinaloa menyelundupkan narkoba ke lebih dari 50 negara di seluruh dunia dan merupakan salah satu dari dua kelompok kejahatan terorganisasi paling kuat di Meksiko,menurut otoritas AS.

Namun, putra-putra Zambada Garcia dan El Chapo berasal dari dua generasi pengedar narkoba yang berbeda, dengan gaya yang berbeda pula.

Zambada Garcia dikenal sebagai "old-school", menghindari sorotan dan beroperasi dalam kegelapan. Sebaliknya, putra-putra El Chapo memiliki reputasi sebagai pengedar narkoba yang mencolok yang menarik perhatian saat mereka naik pangkat dalam kartel.

Putra-putra El Chapo juga dikenal lebih kejam dan pemarah daripada Zambada Garcia, yang memiliki reputasi sebagai operator yang cerdik.

Penangkapan sebelumnya terhadap para pemimpin kartel Meksiko yang penting telah memicu kekerasan karena kekosongan kekuasaan terbuka, yang menyebabkan pertikaian yang signifikan dalam organisasi kriminal dan antara mereka dan kartel saingan mereka.

Vanda Felbab-Brown, seorang peneliti di Brookings Institution Washington yang memantau keamanan Meksiko dengan saksama, mengatakan potensi kekerasan sebagai akibat dari penangkapan tersebut "tentu saja tampak sangat besar".
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More