Terapkan Standar Ganda, Jepang Pilih Israel dan Abaikan Palestina dalam Upacara Peringatan Bom Hiroshima

Sabtu, 20 Juli 2024 - 14:35 WIB
Dari dua upacara peringatan tersebut, upacara di Hiroshima adalah yang terbesar dengan perwakilan dari 115 negara dan Uni Eropa akan hadir tahun ini.

Utusan dari Rusia dan Belarusia belum pernah hadir sejak Hiroshima mengecualikan mereka pada tahun 2022 setelah invasi Moskow ke Ukraina pada bulan Februari tahun itu. Rusia menggunakan Belarusia sebagai salah satu landasan peluncuran serangannya dan kemudian memindahkan beberapa senjata nuklir taktisnya ke sana.

Upacara Peringatan Perdamaian Hiroshima tahun ini berlangsung dengan latar belakang perang di Gaza, di mana pemboman Israel telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan membuat lebih dari 2 juta orang di wilayah kantong tersebut kehilangan tempat tinggal, yang kini menghadapi kekurangan makanan, tempat tinggal, dan air yang parah. dan perbekalan medis.

“Mengapa mengundang Israel jika mereka melakukan kejahatan mirip genosida, seperti yang dilakukan Rusia dan Belarus?” kata Tetsuji Kumada, direktur eksekutif Konfederasi Organisasi Penderita Bom A dan H di Hiroshima, salah satu kelompok yang menentang kehadiran Israel.

“Sangat mengecewakan bahwa permintaan kami tidak dipertimbangkan,” katanya kepada CNN, seraya menambahkan bahwa organisasi tersebut menulis surat kepada pemerintah Hiroshima pada bulan Juni untuk meminta agar Israel tidak diundang.

Kelompok lain, Komunitas Vigil Hiroshima-Palestina, meluncurkan petisi online pada bulan Mei, menyerukan agar perwakilan Israel tidak dilibatkan, dengan mengatakan bahwa “protes global saat ini terhadap Israel jelas melebihi jumlah protes terhadap Rusia baik dalam skala maupun frekuensi.”



Petisi tersebut telah mengumpulkan lebih dari 30.000 tanda tangan.

Israel telah berulang kali menolak tuduhan dari para kritikus serta kelompok hak asasi manusia dan para ahli bahwa Israel telah melanggar hukum kemanusiaan internasional karena banyaknya tanggapan mereka terhadap serangan Hamas. Mereka berargumentasi bahwa perang mereka adalah melawan Hamas, bukan Palestina, meskipun kemarahan atas tingkat kehancuran dan kematian warga sipil di Gaza telah meningkat secara global.

Sementara itu, Tokyo telah menawarkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, menyatakan “keprihatinan mendalam” atas situasi kritis di jalur tersebut dan mendukung solusi dua negara terhadap konflik tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More