Karier Politik JD Vance Cawapres Donald Trump
Rabu, 17 Juli 2024 - 20:05 WIB
Dari sana, ia bergabung dengan perusahaan investasi Silicon Valley sebelum kembali ke Ohio untuk meluncurkan organisasi nirlaba yang menurutnya bertujuan untuk mengembangkan pengobatan kecanduan opioid yang mungkin “diskalakan secara nasional”.
Foto/Reuters
Memoar Vance, Hillbilly Elegy, memberinya reputasi sebagai seseorang yang dapat membantu menjelaskan daya tarik Trump di Amerika tengah, dan terutama di kalangan pemilih kulit putih pedesaan kelas pekerja yang membantu Trump memenangkan kursi kepresidenan pada tahun 2016.
Buku tersebut merinci kehidupan di komunitas Appalachian yang keluar dari Partai Demokrat yang banyak warganya temukan terputus dari pekerjaan sehari-hari mereka.
Meskipun buku tersebut menjadi buku terlaris, buku tersebut juga dikritik karena terkadang terlalu menyederhanakan kehidupan pedesaan dan mengabaikan peran rasisme dalam politik modern.
Foto/Reuters
Pada tahap awal karir politik Trump, Vance menyebutnya sebagai “penipu total”, “bencana moral”, dan “Hitlernya Amerika”.
3. Penulis Memoar
Foto/Reuters
Memoar Vance, Hillbilly Elegy, memberinya reputasi sebagai seseorang yang dapat membantu menjelaskan daya tarik Trump di Amerika tengah, dan terutama di kalangan pemilih kulit putih pedesaan kelas pekerja yang membantu Trump memenangkan kursi kepresidenan pada tahun 2016.
Buku tersebut merinci kehidupan di komunitas Appalachian yang keluar dari Partai Demokrat yang banyak warganya temukan terputus dari pekerjaan sehari-hari mereka.
Meskipun buku tersebut menjadi buku terlaris, buku tersebut juga dikritik karena terkadang terlalu menyederhanakan kehidupan pedesaan dan mengabaikan peran rasisme dalam politik modern.
4. Pernah Menyebut Trump sebagai Hitler
Foto/Reuters
Pada tahap awal karir politik Trump, Vance menyebutnya sebagai “penipu total”, “bencana moral”, dan “Hitlernya Amerika”.
Lihat Juga :
tulis komentar anda