Analis Sebut Kesepakatan UEA-Israel Tidak Terlalu Mengejutkan
Senin, 24 Agustus 2020 - 06:05 WIB
LONDON - Seorang analis yang berbasis di Inggris mengatakan, kesepakatan antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel sejatiya tidak terlalu mengejutkan. Meski demikian, ini tetap memberi efek kejut kepada mereka yang mendukung perjuangan sah Palestina.
"Apa yang terjadi secara diam-diam dan dibalik penyangkalan resmi terselubung baru saja terungkap di bawah perjanjian resmi yang disponsori AS," kata Anas Altikriti, pendiri dan CEO dari Yayasan Cordoba yang berbasis di Inggris, sebuah kelompok yang mendedikasikan untuk menjembatani pemahaman antara dunia Muslim dan Barat.
(Baca: Kesepakatan UEA-Israel Dikhawatirkan Pecah Posisi Arab Soal Palestina )
Dia mengatakan, normalisasi penuh dan lengkap hubungan Israel-UEA seharusnya tidak mengejutkan siapa pun yang telah memantau kebijakan resmi negara Teluk tersebut selama terakhir tahun terakhir.
“Namun yang mengejutkan adalah bahwa negara Muslim Arab ini telah memilih untuk sepenuhnya meninggalkan perjuangan sah rakyat Palestina untuk hak-hak dasar mereka yang tak terbantahkan, dan untuk secara resmi mensponsori visi ekspansionis Israel untuk entitas pemukim kolonial Zionis, yang akan melanggar sesama negara Arab, termasuk Yordania, Mesir, dan Suriah," ungkapnya.
Menyebut perjanjian antara UEA dan Israel sebagai pakta yang memalukan, Altikriti menekankan bahwa kesepakatan itu akan menyebabkan kesenjangan yang lebih besar di antara rezim di kawasan.
(Baca: Geopolitik Timteng Berubah, Indonesia Konsisten Dukung Palestina Merdeka )
"Sayangnya, orang hanya mengharapkan negara-negara Arab yang memiliki kecenderungan serupa untuk mengikuti pakta yang memalukan ini, yang akan menciptakan kesenjangan dan disparitas yang lebih besar antara rezim ini dan negara mereka," ucapnya.
“Masyarakat Arab dan Muslim selalu dan akan terus berdiri teguh di samping hak-hak rakyat Palestin atas tanah, wilayah, dan tempat-tempat suci mereka, termasuk Al-Quds (Yerusalem) dan Masjidil Haram yang menampung Masjid Al-Aqsa, terlepas dari sikap tidak dewasa, tidak bermoral, kalah dan gagal dari rezim UEA, ”tambahnya.
"Apa yang terjadi secara diam-diam dan dibalik penyangkalan resmi terselubung baru saja terungkap di bawah perjanjian resmi yang disponsori AS," kata Anas Altikriti, pendiri dan CEO dari Yayasan Cordoba yang berbasis di Inggris, sebuah kelompok yang mendedikasikan untuk menjembatani pemahaman antara dunia Muslim dan Barat.
(Baca: Kesepakatan UEA-Israel Dikhawatirkan Pecah Posisi Arab Soal Palestina )
Dia mengatakan, normalisasi penuh dan lengkap hubungan Israel-UEA seharusnya tidak mengejutkan siapa pun yang telah memantau kebijakan resmi negara Teluk tersebut selama terakhir tahun terakhir.
“Namun yang mengejutkan adalah bahwa negara Muslim Arab ini telah memilih untuk sepenuhnya meninggalkan perjuangan sah rakyat Palestina untuk hak-hak dasar mereka yang tak terbantahkan, dan untuk secara resmi mensponsori visi ekspansionis Israel untuk entitas pemukim kolonial Zionis, yang akan melanggar sesama negara Arab, termasuk Yordania, Mesir, dan Suriah," ungkapnya.
Menyebut perjanjian antara UEA dan Israel sebagai pakta yang memalukan, Altikriti menekankan bahwa kesepakatan itu akan menyebabkan kesenjangan yang lebih besar di antara rezim di kawasan.
(Baca: Geopolitik Timteng Berubah, Indonesia Konsisten Dukung Palestina Merdeka )
"Sayangnya, orang hanya mengharapkan negara-negara Arab yang memiliki kecenderungan serupa untuk mengikuti pakta yang memalukan ini, yang akan menciptakan kesenjangan dan disparitas yang lebih besar antara rezim ini dan negara mereka," ucapnya.
“Masyarakat Arab dan Muslim selalu dan akan terus berdiri teguh di samping hak-hak rakyat Palestin atas tanah, wilayah, dan tempat-tempat suci mereka, termasuk Al-Quds (Yerusalem) dan Masjidil Haram yang menampung Masjid Al-Aqsa, terlepas dari sikap tidak dewasa, tidak bermoral, kalah dan gagal dari rezim UEA, ”tambahnya.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda