DF-26B, Rudal Canggih China Dibuat untuk Tenggelamkan Kapal Induk AS
Selasa, 16 Juli 2024 - 14:28 WIB
Dirancang untuk menggantikan Dong Feng-2 (CSS-1) yang sudah ketinggalan zaman, DF-21D adalah rudal mobile berbahan bakar padat pertama China yang mampu membawa muatan 600 kg dengan jangkauan minimum 500 km (311 mil) dan jangkauan maksimum 2.150 km. Hulu ledak DF-21D kemungkinan dapat bermanuver dan mungkin memiliki akurasi 20 m CEP (circular error probable).
Beijing sejak itu telah mengembangkan sejumlah varian DF-21, termasuk versi berkemampuan nuklir/konvensional ganda (DF-21C) dan versi lain yang dirancang sebagai rudal balistik anti-kapal (DF-21D).
Pada tahun 2016, Departemen Pertahanan (DoD) AS juga mengungkapkan bahwa mereka yakin varian nuklir baru, DF-21E CSS-5 Mod 6 juga sedang diproduksi.
Senjata semacam itu dapat menghalangi akses bagi calon lawan yang transit ke zona konflik di perairan yang ingin dikendalikan oleh Beijing, terutama Laut China Timur atau pun Laut China Selatan.
Meskipun DF-21D dapat digunakan di dekat “perairan asal” China, Beijing juga telah mengembangkan rudal lain yang menimbulkan ancaman bagi kapal perang yang beroperasi di sebagian besar wilayah Indo-Pasifik.
Itu adalah DF-26B (Dong Feng-26), sebuah rudal balistik jarak menengah dua tahap berbahan bakar padat yang road-mobile dan pertama kali diperkenalkan pada parade militer pada bulan September 2015.
Rudal ini dilaporkan memiliki jangkauan 4.000 km (2.485 mil) dan dapat digunakan dalam serangan konvensional dan nuklir terhadap sasaran darat maupun laut.
Senjata ini dapat membawa hulu ledak nuklir atau konvensional seberat 1.200 hingga 1.800 kg, dan karena dapat langsung menyerang sasaran seperti wilayah AS di Guam, jika terjadi perang.
Yang lebih mengerikan lagi, DF-26B telah digambarkan sebagai rudal pembunuh kapal induk karena dapat digunakan untuk menargetkan armada kapal induk super bertenaga nuklir kelas Nimitz dan Ford milik Angkatan Laut AS.
Beijing sejak itu telah mengembangkan sejumlah varian DF-21, termasuk versi berkemampuan nuklir/konvensional ganda (DF-21C) dan versi lain yang dirancang sebagai rudal balistik anti-kapal (DF-21D).
Pada tahun 2016, Departemen Pertahanan (DoD) AS juga mengungkapkan bahwa mereka yakin varian nuklir baru, DF-21E CSS-5 Mod 6 juga sedang diproduksi.
Senjata semacam itu dapat menghalangi akses bagi calon lawan yang transit ke zona konflik di perairan yang ingin dikendalikan oleh Beijing, terutama Laut China Timur atau pun Laut China Selatan.
DF-26B Jadi Ancaman yang Lebih Besar
Meskipun DF-21D dapat digunakan di dekat “perairan asal” China, Beijing juga telah mengembangkan rudal lain yang menimbulkan ancaman bagi kapal perang yang beroperasi di sebagian besar wilayah Indo-Pasifik.
Itu adalah DF-26B (Dong Feng-26), sebuah rudal balistik jarak menengah dua tahap berbahan bakar padat yang road-mobile dan pertama kali diperkenalkan pada parade militer pada bulan September 2015.
Rudal ini dilaporkan memiliki jangkauan 4.000 km (2.485 mil) dan dapat digunakan dalam serangan konvensional dan nuklir terhadap sasaran darat maupun laut.
Senjata ini dapat membawa hulu ledak nuklir atau konvensional seberat 1.200 hingga 1.800 kg, dan karena dapat langsung menyerang sasaran seperti wilayah AS di Guam, jika terjadi perang.
Yang lebih mengerikan lagi, DF-26B telah digambarkan sebagai rudal pembunuh kapal induk karena dapat digunakan untuk menargetkan armada kapal induk super bertenaga nuklir kelas Nimitz dan Ford milik Angkatan Laut AS.
tulis komentar anda