Profil JD Vance, Cawapres Trump yang Menentang Bantuan AS untuk Ukraina

Selasa, 16 Juli 2024 - 08:44 WIB
Vance mengatakan dalam acara "Face the Nation" pada bulan Mei bahwa AS "dapat belajar dari" beberapa keputusan yang dibuat oleh Perdana Menteri Hongaria yang otoriter, Viktor Orbán, termasuk kebijakan kontroversial terkait penanganan para pembangkang di universitas.

“Pada prinsip universitas, gagasan bahwa pembayar pajak harus mempunyai pengaruh dalam bagaimana uang mereka dibelanjakan di universitas-universitas ini, adalah hal yang sangat masuk akal, dan saya pikir dia telah membuat beberapa keputusan cerdas di sana yang dapat kita pelajari di Amerika Serikat," kata Vance.

Vance mencatat pada saat itu bahwa dia tidak mendukung semua yang dilakukan Orbán.

Orbán, yang dihormati di kalangan konservatif garis keras, menguasai universitas-universitas negeri, sebuah langkah yang menurut para kritikus telah memperluas pengaruh sayap kanan pemerintahannya.

Vance memuji pendekatan ini, dan mengatakan bahwa pendekatannya bisa menjadi model untuk menghilangkan apa yang dia pandang sebagai bias sayap kiri di universitas-universitas Amerika.

Komentar bulan Mei ini muncul ketika banyak universitas di AS terlibat dalam protes dari mahasiswa pro-Palestina.

Trump bertemu dengan Orbán minggu lalu, ketika perdana menteri Hongaria itu berada di AS untuk menghadiri KTT NATO.

Orbán mendukung Trump dalam pemilihan presiden tahun ini dan mengatakan dia berharap Trump dapat mengakhiri perang Rusia di Ukraina.

Masa Kecil Vance Penuh Tantangan



Lahir dengan nama James Donald Bowman pada bulan Agustus 1984 di Middletown, Ohio, Vance berusia 6 tahun ketika ayah kandungnya menyerahkan dia untuk diadopsi kepada ayah tirinya. Namanya kemudian diubah dari James Donald Bowman menjadi James David Vance.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More