Rusia Disebut Coba Habisi Bos Perusahaan Senjata yang Kirim Peluru Artileri ke Ukraina

Jum'at, 12 Juli 2024 - 09:46 WIB
Pada bulan Februari, Rheinmetall mengumumkan bahwa mereka juga berencana membuka pabrik amunisi di Ukraina.

Dua bulan kemudian, Papperger—yang telah bekerja di Rheinmetall selama 34 tahun, termasuk lebih dari 11 tahun sebagai CEO—menjadi berita utama ketika rumah tamannya dibakar oleh apa yang dikatakan oleh surat kabar tabloid Bild sebagai ulah aktivis sayap kiri.

Ketika ditanya tentang laporan tersebut pada KTT NATO di Washington, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan Rusia melancarkan perang agresi campuran, termasuk serangan siber dan sabotase infrastruktur.

“Ini sekali lagi menggarisbawahi bahwa kami sebagai orang Eropa harus melindungi diri kami sebaik mungkin dan tidak bersikap naif,” ujarnya.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman menolak mengomentari laporan CNN tersebut, dan menambahkan bahwa pemerintah pada umumnya menganggap serius ancaman yang ditimbulkan oleh rezim Rusia.

“Otoritas keamanan kami sangat waspada dan mengambil tindakan yang sesuai, melalui kerja sama yang erat dengan mitra internasional kami,” kata juru bicara tersebut.

“Pemerintah Federal tidak akan terintimidasi oleh ancaman Rusia. Kami akan terus melakukan segala daya kami untuk mencegah kemungkinan ancaman di Jerman.”
(mas)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More