Dihajar Sanksi Barat karena Menginvasi Ukraina, Ekonomi Rusia Malah Meningkat

Rabu, 03 Juli 2024 - 19:10 WIB
Secara keseluruhan, hal ini menyebabkan peningkatan PDB riil dan nominal, serta peningkatan pendapatan nasional bruto per kapita sebesar 11 persen.

Klasifikasi baru ini akan menempatkan Rusia setara dengan AS dan negara-negara G7 lainnya yang telah berupaya menghambat perekonomian Moskow sejak tahun 2022.

Philip Cuncliffe, seorang profesor hubungan internasional di University College London dan telah banyak menulis tentang sanksi terhadap Rusia, mengkritisi kegagalan sanksi Barat.

"Meskipun data ekonomi selalu dapat direvisi, hampir semua bukti sekarang menunjukkan fakta bahwa sanksi Barat merupakan kegagalan yang menyedihkan," katanya kepada Newsweek.

Cuncliffe yakin bahwa sanksi bisa saja justru menguntungkan Rusia dalam beberapa hal.

"Upaya Barat untuk membatasi perdagangan globalnya mungkin sebenarnya membantu menstimulasi industri Rusia dan memaksa negara Rusia menjadi lebih mandiri, menciptakan pasar baru, dan membangun rantai pasokan baru," katanya.

Namun demikian, sanksi dan kontrol ekspor yang menargetkan infrastruktur keuangan, sektor energi, dan jaringan pengadaan militer Rusia juga terus meningkat.

Pada bulan Juni, AS mengumumkan bahwa mereka akan menargetkan 300 individu dan entitas tambahan yang dituduh membantu Rusia menghindari sanksi.

Selama KTT G7, negara-negara anggota sepakat untuk mengalokasikan aset Rusia yang dibekukan senilai USD300 miliar untuk memberikan modal tambahan bagi upaya perlawanan Ukraina.

Pekan lalu, Uni Eropa mengadopsi paket sanksi ke-14 terhadap negara tersebut, yang secara khusus menargetkan ekspor gas Rusia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More