3 Negara yang Pernah Mengirim Balon Udara Teror
Senin, 01 Juli 2024 - 17:30 WIB
PYONGYANG - Sejumlah negara pernah mengirim balon udara yang berisi ancaman atau dianggap sebagai teror bagi negara lain yang menerimanya.
Munculnya balon-balon teror ini biasanya seiring dengan meningkatnya ketegangan antara dua negara.
Berikut ini merupakan daftar negara-negara yang mengirimkan balon-balon tersebut:
Balon mata-mata China telah menjadi sorotan sejak awal tahun 2023. China menyebut balon tersebut adalah balon pemantau cuaca, namun banyak negara tidak percaya begitu saja.
Beberapa negara mengaku pernah mengalami insiden terkait balon mata-mata China. Balon mata-mata China terbang di atas wilayah udara AS dan memicu ketegangan antara kedua negara.
Pada 4 Februari 2023, Angkatan Udara AS menembak jatuh balon tersebut menggunakan jet tempur F-22 Raptor dan rudal AIM-9 Sidewinder.
Balon mata-mata China juga terdeteksi terbang di atas wilayah udara Kanada sebelum memasuki AS.
Balon serupa juga terlihat di wilayah Amerika Latin dan Kepulauan Karibia. Pemerintah China mengklaim balon tersebut beroperasi untuk tujuan sipil dan digunakan dalam uji terbang.
Namun, balon tersebut menyimpang dari jalur yang direncanakan dan masuk ke wilayah udara Amerika Latin dan Karibia.
Selain itu, pernyataan anonim dari pejabat senior Departemen Luar Negeri AS menyebutkan China telah mengirimkan balon mata-mata ke lebih dari 40 negara di lima benua.
Peristiwa ini menunjukkan kompleksitas dan dampak geopolitik yang melibatkan teknologi mata-mata modern.
Korea Utara telah mengirimkan balon-balon berisi sampah dan kotoran hewan ke Korea Selatan sebagai bentuk balasan.
Balon-balon Korea Utara ini mengandung berbagai bahan, termasuk puntung rokok, kain, potongan kertas, dan plastik.
Menurut pihak Korea Utara, tindakan ini merupakan respons terhadap selebaran anti-Pyongyang yang sering diterbangkan oleh aktivis dan pembelot Korut di Korea Selatan.
Balon-balon Korea Selatan tersebut juga membawa pesan propaganda, makanan, obat-obatan, uang, serta flashdisk berisi video musik dan drama Korea.
Balon-balon yang diduga dikirim dari Israel ke Lebanon selatan pada Rabu, 26 Juni 2024, dilengkapi dengan pesan peringatan kepada warga Lebanon untuk meninggalkan rumah.
Pesan ancaman tersebut menyatakan tanah yang ditempati warga Lebanon adalah milik Yahudi. Balon-balon putih ini mendarat di desa-desa di Lebanon selatan.
Selain pesan pengusiran, balon ini juga berisi peta Lebanon yang menunjukkan distribusi sekte agama di negara tersebut. Peristiwa ini terjadi ketika militer Israel terus menyerang Lebanon.
Kelompok ultra-Ortodoks Yahudi dan warga Israel lainnya mengklaim perbatasan Israel seharusnya membentang hingga ke Yordania, Mesir, Lebanon, dan negara-negara Arab lainnya, serta menelan wilayah Palestina.
Pesan dalam bahasa Ibrani dan Arab yang tertulis pada balon menyatakan, "Ini adalah tanah Israel yang dimiliki orang-orang Yahudi. Kalian diharuskan segera mengungsi!"
Pengiriman balon-balon ini menunjukkan sifat penjajahan dan kolonialisasi yang dimiliki warga dan pemerintah Israel.
Munculnya balon-balon teror ini biasanya seiring dengan meningkatnya ketegangan antara dua negara.
Berikut ini merupakan daftar negara-negara yang mengirimkan balon-balon tersebut:
1. China
Balon mata-mata China telah menjadi sorotan sejak awal tahun 2023. China menyebut balon tersebut adalah balon pemantau cuaca, namun banyak negara tidak percaya begitu saja.
Beberapa negara mengaku pernah mengalami insiden terkait balon mata-mata China. Balon mata-mata China terbang di atas wilayah udara AS dan memicu ketegangan antara kedua negara.
Pada 4 Februari 2023, Angkatan Udara AS menembak jatuh balon tersebut menggunakan jet tempur F-22 Raptor dan rudal AIM-9 Sidewinder.
Balon mata-mata China juga terdeteksi terbang di atas wilayah udara Kanada sebelum memasuki AS.
Balon serupa juga terlihat di wilayah Amerika Latin dan Kepulauan Karibia. Pemerintah China mengklaim balon tersebut beroperasi untuk tujuan sipil dan digunakan dalam uji terbang.
Namun, balon tersebut menyimpang dari jalur yang direncanakan dan masuk ke wilayah udara Amerika Latin dan Karibia.
Selain itu, pernyataan anonim dari pejabat senior Departemen Luar Negeri AS menyebutkan China telah mengirimkan balon mata-mata ke lebih dari 40 negara di lima benua.
Peristiwa ini menunjukkan kompleksitas dan dampak geopolitik yang melibatkan teknologi mata-mata modern.
2. Korea Utara
Korea Utara telah mengirimkan balon-balon berisi sampah dan kotoran hewan ke Korea Selatan sebagai bentuk balasan.
Balon-balon Korea Utara ini mengandung berbagai bahan, termasuk puntung rokok, kain, potongan kertas, dan plastik.
Menurut pihak Korea Utara, tindakan ini merupakan respons terhadap selebaran anti-Pyongyang yang sering diterbangkan oleh aktivis dan pembelot Korut di Korea Selatan.
Balon-balon Korea Selatan tersebut juga membawa pesan propaganda, makanan, obat-obatan, uang, serta flashdisk berisi video musik dan drama Korea.
3. Israel
Balon-balon yang diduga dikirim dari Israel ke Lebanon selatan pada Rabu, 26 Juni 2024, dilengkapi dengan pesan peringatan kepada warga Lebanon untuk meninggalkan rumah.
Pesan ancaman tersebut menyatakan tanah yang ditempati warga Lebanon adalah milik Yahudi. Balon-balon putih ini mendarat di desa-desa di Lebanon selatan.
Selain pesan pengusiran, balon ini juga berisi peta Lebanon yang menunjukkan distribusi sekte agama di negara tersebut. Peristiwa ini terjadi ketika militer Israel terus menyerang Lebanon.
Kelompok ultra-Ortodoks Yahudi dan warga Israel lainnya mengklaim perbatasan Israel seharusnya membentang hingga ke Yordania, Mesir, Lebanon, dan negara-negara Arab lainnya, serta menelan wilayah Palestina.
Pesan dalam bahasa Ibrani dan Arab yang tertulis pada balon menyatakan, "Ini adalah tanah Israel yang dimiliki orang-orang Yahudi. Kalian diharuskan segera mengungsi!"
Pengiriman balon-balon ini menunjukkan sifat penjajahan dan kolonialisasi yang dimiliki warga dan pemerintah Israel.
(sya)
tulis komentar anda