Sekjen Guterres Murka Israel Tuding PBB Dukung Hamas

Rabu, 26 Juni 2024 - 08:30 WIB
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres. Foto/REUTERS
NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres menyebut Israel menyebarkan informasi yang salah mengenai sikapnya dan PBB terhadap serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan konflik dengan kelompok Perlawanan Palestina, Hamas.

Berbicara pada konferensi pers tentang integritas informasi pada Selasa (25/6/2024), Guterres, menyatakan, "Saya telah mendengar sumber yang sama berkali-kali mengatakan saya tidak pernah menyerang Hamas, saya tidak pernah mengutuk Hamas, saya adalah pendukung Hamas."

Meskipun dia menahan diri untuk tidak menyebut Israel secara langsung, rujukannya terhadap Israel jelas dalam konteks tuduhan terus-menerus pemerintah Israel sepanjang tahun lalu bahwa Guterres serta PBB, secara umum mendukung Hamas dan memiliki bias terhadap rezim penjajah Zionis.



"Saya telah mengutuk Hamas 102 kali, 51 di antaranya dalam pidato resmi, yang lainnya di platform sosial yang berbeda," ujar Guterres, membantah tuduhan Israel. "Kebenaran, pada akhirnya, selalu menang."

Menyusul kecaman dan pernyataan Guterres, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengklaim, “Pernyataan tersebut hanyalah kata-kata kosong jika dibandingkan dengan tindakannya. Satu-satunya tujuan kepala PBB adalah membantu Hamas bertahan dalam perang ini. Kami menganggap sangat tercela bahwa Sekretaris Jenderal menolak mematuhi standar PBB dan menggambarkan gambaran yang menyimpang tentang peristiwa di lapangan. Antonio Guterres adalah kaki tangan teror dan harus mengundurkan diri hari ini."

Saat ini sedang diadili di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina, Israel telah melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 37.658 warga Palestina telah tewas, dan 86.237 warga lainnya terluka dalam genosida oleh Israel yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober.

Selain itu, 11.000 orang tidak diketahui keberadaannya, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.

Organisasi Palestina dan internasional mengatakan mayoritas dari mereka yang tewas dan terluka adalah wanita dan anak-anak.

Amerika Serikat menjadi salah satu pemasok senjata utama yang digunakan Israel untuk membantai warga Palestina di Gaza.

(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More