Terungkap, China Bilang ke AS Tak Akan Mengebom Nuklir Taiwan

Jum'at, 21 Juni 2024 - 12:49 WIB
Beijing mengirimkan delegasi cendekiawan dan analis, termasuk beberapa mantan perwira Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS, ketika menjawab pertanyaan Reuters, mengatakan bahwa perundingan Track Two bisa bermanfaat.

Departemen tersebut tidak berpartisipasi dalam pertemuan bulan Maret meskipun mereka menyadarinya, kata juru bicara tersebut.

"Diskusi semacam itu tidak dapat menggantikan perundingan formal yang mengharuskan para peserta untuk berbicara secara otoritatif mengenai isu-isu yang seringkali sangat terkotak-kotak dalam lingkaran pemerintah (China)," ujarnya.

Anggota delegasi Beijing dan Kementerian Pertahanan China tidak menanggapi permintaan komentar.

Diskusi informal antara negara-negara yang memiliki senjata nuklir terjadi ketika AS dan China berselisih mengenai isu-isu utama ekonomi dan geopolitik, dengan para pemimpin di Washington dan Beijing saling menuduh satu sama lain melakukan kesepakatan dengan itikad buruk.

Kedua negara sempat melanjutkan perundingan Track One mengenai senjata nuklir pada bulan November namun perundingan tersebut terhenti, dan seorang pejabat tinggi AS secara terbuka menyatakan rasa frustrasinya atas sikap tanggap China.

Pentagon, yang memperkirakan bahwa persenjataan nuklir Beijing meningkat lebih dari 20 persen antara tahun 2021 hingga 2023, mengatakan pada bulan Oktober bahwa China juga akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir untuk memulihkan pencegahan jika kekalahan militer konvensional di Taiwan mengancam kekuasaan Partai Komunis China.

China tidak pernah berhenti menggunakan kekuatan untuk menjadikan Taiwan berada di bawah kendalinya dan selama empat tahun terakhir telah meningkatkan aktivitas militer di sekitar pulau tersebut.

Pembicaraan Track Two adalah bagian dari dialog senjata dan postur nuklir selama dua dekade yang terhenti setelah pemerintahan Donald Trump menarik pendanaan pada tahun 2019.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More