Profil Luis Carlos Galan, Capres Kolombia yang Dihabisi Pablo Escobar saat Akan Pidato
Kamis, 20 Juni 2024 - 14:34 WIB
JAKARTA - Luis Carlos Galan, calon presiden (capres) Kolombia tahun 1989, merupakan salah satu musuh besar raja kartel narkoba Pablo Escobar.
Galan dibunuh atas perintah Escobar pada tahun itu, menjadikannya sebagai salah satu peristiwa bersejarah di negara tersebut.
Penyebab permusuhan antara keduanya ini adalah isi kampanye Galan yang selalu menyinggung kartel narkoba.
Dilansir dari Inter Parliamentary Union, Luis Carlos Galan Sarmiento menjadikan pemberantasan gembong narkoba Kolombia sebagai elemen kunci kampanye pemilihan presidennya pada tahun 1989.
Baca Juga: La Catrina, Bos Cantik Geng Narkoba Ditembak Mati Polisi Meksiko
Galan bahkan berjanji untuk mengekstradisi pengedar narkoba ke Amerika Serikat jika terpilih menjadi presiden. Keberaniannya inilah yang menyebabkan dirinya berhadapan dengan bos kartel terkaya pada saat itu.
Luis Carlos Galan Sarmiento lahir pada 29 September 1943 di kota Charala, Santander, Kolombia. Dia tercatat pernah bersekolah di Universitas Kepausan Xaverian untuk belajar hukum pada 1960.
Saat masih menjadi mahasiswa, Galan aktif di dunia jurnalistik hingga membuat sebuah majalah khusus universitasnya. Setelah lulus, dia langsung bekerja untuk surat kabar Kolombia; El Tiempo.
Saat bekerja dengan El Tiempo, Galan mulai dikenal sebagai jurnalis dan kolumnis terkenal. Dari situ juga posisinya mulai naik menjadi asisten direktur dan kemudian menjadi anggota Direktorat Eksekutif di surat kabar tersebut.
Setelah cukup lama berkecimpung di dunia jurnalistik, Galan memutuskan untuk beralih ke dunia politik. Pada tahun 1970, dia diangkat menjadi Menteri Pendidikan Nasional pada masa Presiden Misael Pastrana.
Kemudian pada tahun 1972, Galan diangkat menjadi Duta Besar Kolombia untuk Italia dan kemudian pada tahun 1974, dia juga diangkat sebagai perwakilan Kolombia untuk Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada tahun 1980, Galan terpilih sebagai anggota dewan di ibu kota, Bogotá. Pada tahun berikutnya, dia ditunjuk sebagai calon presiden Kolombia di tengah perpecahan di Partai Liberal yang bertujuan untuk menantang mayoritas partai yang dipimpin oleh Alfonso López Michelsen dan presiden saat itu, Julio Cesar Turbay.
Sayangnya Galan harus kalah dalam pemilu dengan hanya meraih 10% dari total suara. Kampanye yang banyak menyinggung pemusnahan kartel narkoba di Kolombia membuat sosoknya sangat dibenci Pablo Escobar.
Tepat pada 18 Agustus 1989, mantan jurnalis ini menghadiri menghadiri pertemuan massa politik di kota Soacha meskipun ada peringatan bahwa nyawanya dalam bahaya.
Galan yang dilindungi oleh delapan belas pengawal bersenjata, terbunuh saat berjalan ke atas panggung untuk memberikan pidato di depan 10.000 orang di Soacha.
Galan dibunuh atas perintah Escobar pada tahun itu, menjadikannya sebagai salah satu peristiwa bersejarah di negara tersebut.
Penyebab permusuhan antara keduanya ini adalah isi kampanye Galan yang selalu menyinggung kartel narkoba.
Dilansir dari Inter Parliamentary Union, Luis Carlos Galan Sarmiento menjadikan pemberantasan gembong narkoba Kolombia sebagai elemen kunci kampanye pemilihan presidennya pada tahun 1989.
Baca Juga: La Catrina, Bos Cantik Geng Narkoba Ditembak Mati Polisi Meksiko
Galan bahkan berjanji untuk mengekstradisi pengedar narkoba ke Amerika Serikat jika terpilih menjadi presiden. Keberaniannya inilah yang menyebabkan dirinya berhadapan dengan bos kartel terkaya pada saat itu.
Profil Luis Carlos Galan
Luis Carlos Galan Sarmiento lahir pada 29 September 1943 di kota Charala, Santander, Kolombia. Dia tercatat pernah bersekolah di Universitas Kepausan Xaverian untuk belajar hukum pada 1960.
Saat masih menjadi mahasiswa, Galan aktif di dunia jurnalistik hingga membuat sebuah majalah khusus universitasnya. Setelah lulus, dia langsung bekerja untuk surat kabar Kolombia; El Tiempo.
Saat bekerja dengan El Tiempo, Galan mulai dikenal sebagai jurnalis dan kolumnis terkenal. Dari situ juga posisinya mulai naik menjadi asisten direktur dan kemudian menjadi anggota Direktorat Eksekutif di surat kabar tersebut.
Setelah cukup lama berkecimpung di dunia jurnalistik, Galan memutuskan untuk beralih ke dunia politik. Pada tahun 1970, dia diangkat menjadi Menteri Pendidikan Nasional pada masa Presiden Misael Pastrana.
Kemudian pada tahun 1972, Galan diangkat menjadi Duta Besar Kolombia untuk Italia dan kemudian pada tahun 1974, dia juga diangkat sebagai perwakilan Kolombia untuk Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada tahun 1980, Galan terpilih sebagai anggota dewan di ibu kota, Bogotá. Pada tahun berikutnya, dia ditunjuk sebagai calon presiden Kolombia di tengah perpecahan di Partai Liberal yang bertujuan untuk menantang mayoritas partai yang dipimpin oleh Alfonso López Michelsen dan presiden saat itu, Julio Cesar Turbay.
Sayangnya Galan harus kalah dalam pemilu dengan hanya meraih 10% dari total suara. Kampanye yang banyak menyinggung pemusnahan kartel narkoba di Kolombia membuat sosoknya sangat dibenci Pablo Escobar.
Tepat pada 18 Agustus 1989, mantan jurnalis ini menghadiri menghadiri pertemuan massa politik di kota Soacha meskipun ada peringatan bahwa nyawanya dalam bahaya.
Galan yang dilindungi oleh delapan belas pengawal bersenjata, terbunuh saat berjalan ke atas panggung untuk memberikan pidato di depan 10.000 orang di Soacha.
(mas)
tulis komentar anda